Penyimpangan Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)
Di tengah-tengah masyarakat sering kali terjadi yang namanya kekerasan dan kriminalitas serta tindakan-tindakan yang lainnya yang merupakan bentuk penyimpangan sosial. Tindakan yang dilakukan dapat di lakukan secara sendiri-sendiri dan bisa juga dilakukan secara berkelompok. Terdapat berbagai macam yang merupakan penyebab penyimpangan sosial yang ada di masyarakat. Kesemuanya tersebut akan menimbulkan keresahan terhadap masyarakat. Dalam bahasan ini akan bahas mengenai penyakit sosial dan cara untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial.
Penyakit Sosial
Pengertian Penyakit Sosial
Definisi/ pengertian penyakit sosial adalah merupakan penyakit yang ditimbulkan seseorang atau sekelompok orang dengan melanggar norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Dengan demikian biasanya kita akan menghubungkan penyakit sosial dengan perbuatan suatu hal-hal yang bersifat negatif. Adapun yang dilakukan dapat secara pribadi maupun secara berkelompok.
Macam-macam Penyakit Sosial
Terdapat banyak penyakit sosial yang ada di masyarakat misalnya pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas, mengendarai motor atau mobil dengan tidak memiliki SIM, tawuran antar pelajar, dan lain sebagainya.
Akibat yang Ditimbulkan Penyakit Sosial
Akibat yang dapat ditimbulkan adanya pelangaran terhadap norma-norma atau aturan-aturan di dalam masyarakat antara lain sebagai berikut (akibat dari penyakit sosial):
1. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas
- Bagi peanggar oleh pihak berwajib akan dikenakan sanksi hukum/denda.
- Pelanggaran terhadap lalu lintas dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan.
2. Akibat yang ditimbulkan adanya tawuran antar pelajar
- Terjadinya hubungan antara sekolah dengan sekolah yng lainnya menjadi kurang harmonis.
- Munculnya permusuhan antar pelajar.
- Dapat menimblkan terjadinya disintegrasi antar sekolah yang bisa memecah belah permasalahan antarpelajar.
Cara Menanggulangi Penyakit Sosial
Tawuran yang terjadi antar pelajar bisa dilakukan oleh pihak sekolah/ perguruan tinggi dengan pihak yang berwajib.
a. Dari pihak sekolah
Pemberian bimbingan, arahan supaya tidak melakukan tawuran antar pelajar oleh misalnya guru BP.
b. Dari pihak berwajib
Adanya kerjasama antara pihak yang berwajib dengan sekolah/ perguruan tinggi misalnya mengenai masalah-masalah kenakalan remaja/pelajar, dengan demikian para peajar/ mahasiswa tahu akan akibat yang ditimbulkan adanya perkelahian.
Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
Pengertian Penyimpangan Sosial
Tahukah teman-teman apakah pengertian penyimpangan sosial itu? Definisi penyimpangan sosial adalah merupakan suatu perilaku yang menyimpang atau tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku atau yang dianut oleh masyarakat/ kelompok, baik yang dilakukan dengan sengaja atau tidak disengaja.
Macam-macam penyimpangan sosial yaitu terbagi menjadi dua jenis yaitu
a. Penyimpangan individual
Pengertian penyimpangan individual adalah merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu terhadap norma-norma yang berlaku atau dianut oleh masyarakat. Sebagai contoh penyimpangan sosial yang dilakukan individual adalah seseorang yang melakukan perbuatan mencuri, merampok, mendodong, memperkosa, menganiaya dan lain sebagainya tanpa adanya keterlibatan dari orang lain.
b. Penyimpangan kelompok
Pengertian penyimpangan kelompok adalah merupakan jenis penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang atas norma-norma masyarakat. Penyimpangan tersebut bisa terjadi oleh karena adanya sekelompok masyarakat yang tidak mau menerima adanya norma atau nilai masyarakat yang sudah ada, bahkan mereka membuat suatu aturan yang tersendiri atau norma yang berlaku atas anggota kelompoknya. Sebagai contoh adalah geng atau mafia, perampok, dan lain-lain.
Semua bentuk perilaku penyimpangan sosial dapat menyebabkan adanya pertentangan antar individu atau antar kelompok.
Bentuk-bentuk dari perilaku penyimpangan kepada norma atau nilai-nilai di dalam masyarakat, antara lain meliputi:
a. Pelanggaran terhadap norma agama. Sebagai contohnya adalah melakukan pencurian, perjudian, perzinaan, mabuk-mabukan, dan perbuatan lainnya yang melanggar norma agama.
b. Pelanggaran terhadap hukum. Sebagai contohnya adalah melakukan tindakan korupsi, pelanggaran lalu lintas, pengangguran norkoba dan perbuatan lainnya yang melanggar hukum.
c. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan. Sebagai contohnya adalah Melakukan hubungan seks bebas, kencing di sembarang tempat, dan lain-lain.
d. Pelanggaran terhadap norma sosial. Sebagai contoh adalah melakukan coret-coret di dinding, tawuran antar warga, dan lain-lain.
Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
pa saja faktor-faktor yang menjadi penyebabnya penyimpangan sosial? Suatu perilaku dianggap menyimpang di dalam masyarakat apabila perilaku yang dilakukan tersebut tidak sesuai lagi dengan norma/ nilai-nilai yang berlaku umum atau dianut di masyarakat. Oleh karena setiap individu memiliki latar belakang kehidupan dan lingkungan sosial yang berbeda-beda, kondisi ini akan menyebabkan terbentuknya suatu pola-pola perilaku yang berbeda. Adapun sebab-sebab timbulnya perilaku menyimpang antara lain meliputi:
A. Tidak sanggup untuk mengikuti terhadap peraturan yang berlaku di dalam masyarakat.
Penyebab dari hal tersebut adalah oleh karena kondisi fisik ataupun jiwa yang tidak normal. Sebagai contohnya adalah cacat tubuh, gila, gangguan moral, dan sosial budaya. Kelompok masyarakat tersebut dikategorikan ke dalam kelompok yang abnormal. Kelompok ini meliputi:
1) Penderita cacat fisik
Para penderita cacat fisik ini terkadang bisa menyebabkan penyimpangan sosial, misal saja untuk bersalaman harus memakai dengan tangan kiri sebab tangan yang kanannya putus; menulis dengan jari kaki, sebab kedua tangannya putus; berbicara dengan bahasa isyarat karena bisu.
2) Pengemis, pelacur, gelandangan
Pada kelompok masyarakat ini tidak sanggup untuk mengatasi struktur masyarakat dan sistem sosial ekonomi yang kurang menguntungkan. Dilihat secara perekonomian, kelompok masyarakat tersebut tidak mendapatkan bagian yang wajar dari penghasilan nasional. Sehingga dari kondisi tersebut tidak sedikit dari kelompok ini yang melakukan tindakan penyimpangan sosial dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai contohnya adalah pengamen yang melakukan tindakan pemerasan, dll.
3) Penderita gangguan jiwa
Penderita gangguan jiwa dikelompokkan ke dalam kategori yang melakukan penyimpangan sosial namun tidak bermaksud jahat. Tetapi apabila didiamkan saja di dalam masyarakat, kelompok tersebut sering menyebabkan terjadinya penyakit sosial. Pada kelompok tersebut tidak sedikit yang kemudian menempatkan dalam tempat-tempat yang khusus misalnya di rumah sakit jiwa. Contoh tindakan penyimpangan sosial adalah orang gila yang berpakaian tidak sopan, mengganggu orang lain, dll.
B). Pengaruh lingkungan pergaulan.
Lingkungan adalah merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi terhadap kepribadian seseorang atau terhadap kelompok. Lingkungan pergaulan mempunyai pengaruh yang sangat kuat bahkan bisa pengaruhnya bis melebihi dari ppengruh keluarga. Pada daarnya manusia mempunyai sifat yang baik, namun dengan adanya lingkungan dapat menyebabkan pada dirinya dengan melakukan penyimpangan sosial lama kelamaan akan terpengaruh melakukan penyimpangan sosial. Sebagai contoh adalah seseorang yang taat kepada orang tua pada saat di rumah, namun pada saat di luar rumah menjadi tidak taat lagi sama orang tuanya.
C. Pendidikan dalam keluarga yang terlalu keras.
Ada beberapa keluarga yang orang tuanya bersikap terlalu keras dalam mendidik anak-anaknya. Apabila anak tidak taat pada aturan maka orang tua akan segera menghukumnya. Dapat kalian lihat dalam kehidupan sehari-hari, anak yang mendapat hukuman dari orang tua seperti dimarahi bahkan sampai dipukuli dan dianiaya.
Akibat dari tindakan tersebut, anak merasa tertekan dan tidak bebas. Dampak negatinya anak suka memberontak. Meskipun ketika di rumah anak menjadi pendiam, namun di luar rumah anak dapat melakukan penyimpangan sosial sebagai bentuk pelampiasan rasa kesal dan kecewanya di rumah. Contoh: anak yang dipukuli orang tuanya, di luar rumah dia menjadi anak yang suka berkelahi.
D. Pengaruh media massa.
Di media masa terutama televisi, seringkali terdapat adegan yang berbau kekerasan dan juga kriminalitas. Semua itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi psikologis para penonton yang heterogen (berbagai tingkat umur, pendidikan, dan lingkungannya). Ini bisa jadi menimbulkan hal-hal yang menyimpang di masyarakat, misalnya tawuran, perampokan dll. yang hanya disebabkan oleh hal kecil. Sehingga dengan demikian, dalam menonton sebaiknaya harus dapat memilih yang baik untuk diri masing-masing.
Berbagai upaya pencegahan penyimpangan sosial
Langkah/ cara pencegahan penyimpangan sosial yaitu perlu adanya suatu usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak antara lain dengan melakukan:
a. Teguran (peringatan) dan nasihat
Jika pada suatu masyarakat terjadi suatu ketegangan atau pelanggaran sosia maka pemerintah/ tokoh masyarakat, akan berusaha mengendalikan kejadian tersebut dengan memberi teguran atau nasehat. Teguran adalah sutu peringatan yang diberikan untuk kritik sosial/ atas terjadinya penyimpangan yang ada. Bentuk peringatan adalah bisa secara lisan ataupun secara tertulis oleh seseorang yang mempunyai kedudukannya lebih tinggi. Sedangkan nasihat adalah suatu anjuran ataupun saran dalam rangka untuk memperbaiki penyimpangan yang diberikan oleh orang yang pengetahuannya lebih banyak kepada para pelaku penyimpangan sosial.
b. Pendidikan
Proses pendidikan berlangsung dapat melalui pendidikan informal, formal maupun nonformal. Pada pendidikan terdapat adanya suatu pembelajaran mengenai nilai-nilai yang luhur, baik, dan juga nilai kebenaran.
c. Hukuman
Hukuman adalah merupakan suatu balasan sehingga bisa membuat seseorang akan takut untuk berbuat kejahatan. Tujuan hukuman adalah untuk menciptakan tata tertib terhadap masyarakat secara adil dan damai supaya di dalam masyaraat tercipta kondisi yang tertib dan teratur. Selain adanya hukuman, pada masyarakat juga mengembangkan adanya penghargaan supaya merangsang warganya untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang berlaku.
d. Kaidah dan norma sebagai kontrol sosial
Pelanggaran kepada kaidah dan norma akan memunculkan adanya sanksi bagi para pelakunya/ pelanggarnya. Sehingga kaidah dan norma bisa dijadikan dasar hukum bagi perilaku penyimpangan. Selain itu, cara pencegahan penyimpangan sosial bersifat preventif, represif, dan bisa juga dalam bentuk gabungan antara preventif dan represif.
a. Preventif
Adalah usaha pencegahan terjadinya penyimpangan yang dilakukan sebelum pelanggaran benar-benar terjadi. Sebagai contoh adalah mengadakan siskamling, pemasangan rambu-rambu lalu lintas, himbauan pemakaian sabuk pengaman, dan sebagainya.
b. Represif
Adalah usaha pencegahan terhadap penyimpangan sesudah terjadinya peristiwa dengan cara mengambil tindakan dan juga menjatuhi hukuman bagi para pelakunya supaya mereka menyadari terhadap kesalahannya. Sebagai contoh adalah menangkap pelakunya kemudian dberi sanksi/ hukuman yang benar-benar setimpal.
c. Gabungan
Sebagai contoh adalah memberikan nasihat supaya tidak melakukan pelanggaran dan pemberian hukuman setelah pelanggaran terjadi.
Berbagai macam cara dan upaya pencegahan penyimpangan sosial, baik itu yang bersifat preventif, represif dan gabungan antara keduanya bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
Preventif adalah mengajarkan dengan cara membimbing.
Kuratif adalah upaya pencegahan penyimpangan sosial yaitu dengan cara ancaman (kekerasan) atau hukum.
Compultion adalah usaha pencegahan terhadap penyimpangan sosial dengan cara menciptakan suatu situasi yang bisa mengubah sikap atau perilaku yang negatif.
Prevation adalah usaha pencegahan penyimpangan sosial dengan cara menyosialisasikan norma/ nilai secara terus menerus dan juga berulang-ulang, sehingga bisa terbentuk sikap yang diharapkan.
Dari keempat cara di atas intinya untuk cara pencegahan penyimpangan sosial adaah dengan mendidik, mengajak dan memaksa kepada warga masyarakat supaya mempunyai perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial.
Selain upaya yang bersifat resmi (formal), juga perlu ditempuh dengan cara yang lainnya yaitu dengan memanfaatkan potensi yang dipunyai masing-masing anggota masyarakat secara optimal. Sebagai upaya pencegahan penyimpangan sosial lewat bidang olahraga, musik, agama, dan bidang-bidang lainnya.