P Juli 2021 ~ Mas Yudi ..!!!
Assalamu'alaikum ..... Selamat Datang di Blog Anak Desa ...

Beranda

Rabu, 28 Juli 2021

Tindakan Sosial

Hal terpenting dari interaksi sosial adalah konsep tindakan atau perilaku manusia. Adanya hubungan antar manusia melahirkan tindakan-tindakan yang akan menunjukkan variasi hubungan dengan proses berpikir, tujuan yang akan dicapai,  dan cara bagaimana mencapai tujuan itu. Sebagai makhluk sosial, tindakan manusia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan sosial. Adanya pengaruh timbal balik itu dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga atau yang lebih luas lagi di masyarakat. Itulah sebabnya tindakan yang dilakukan oleh manusia disebut tindakan sosial.

 

Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan yang mempunyai makna, tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan keberadaan orang lain atau tindakan individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Hal itu perlu diperhatikan mengingat tindakan sosial menjadi perwujudan dari hubungan atau interaksi sosial. Jadi tindakan sosial adalah tindakan atau perilaku manusia yang mempunyai maksud subjektif bagi dirinya, untuk mencapai tujuan tertentu dan juga merupakan perwujudan dari pola pikir individu yang bersangkutan.

Tipe - tipe Tindakan Sosial 

1. Tindakan Rasional Instrumental


Tindakan rasional instrumental merupakan tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai. Artinya, tindakan ini didasari oleh tujuan yang telah matang .
Misalnya, Ketika seorang peserta didik akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi memutuskan untuk memilih jurusan tertentu pada perguruan tinggi tersebut. Keputusan yang diambil peserta didik tersebut tentu dilakukan dengan berbagai pertimbangan,seperti kemungkinan untuk diterima dengan kemampuan yang dimilikinya, persaingan yang mengambil jurusan itu, juga peminat pada perguruan tinggi tersebut.

2. Tindakan Rasional Berorientasi Nilai

Tindakan rasional berorientasi nilai dilakukan    dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Tindakan seperti ini menyangkut kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat. Tercapai atau tidaknya tujuan bukan persoalan dalam tindakan sosial tipe ini. Yang penting adalah kesesuaian dengan nilai-nilai dasar yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Contoh tindakan ini adalah pelaksanaan kegiatan solidaritas atau pemberian bantuan secara sukarela terhadap korban bencana alam. Tujuan akhir dari kegiatan tersebut pada umumnya tidak terlalu dpikirkan karena tolong- menolong merupakan nilai yang baik di mata masyarakat.
 
Tindakan rasionalitas berorientasi nilai dapat mengarahkan seseorang menghargai dan menghormati orang lain. Dalam tindakan ini diharapkan muncul sikap yang berorientasi kepada kebersamaan dan penghargaan terhadap nila-nilai yang dianut orang lain. Hal ini dapat memunculkan pemahaman bahwa manusia terlahir sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang diciptkan sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

3. Tindakan Tradisional 

Tindakan tradisional adalah tindakan yang dilakukan semata-mata mengikuti tradisi atau kebiasaan yang sudah baku. Seandaianya kita bertanya kepada orang yang melakukan perbuatan tersebut pada umumnya mereka hanya akan menjawab sudah merupakan kebiasaan yang dilakukan dan diturunkan secara terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Contoh dari tindakan tersebut adalah kebiasaan mudik orang-orang yang merantau pada saat -saat tertentu (hari raya,natal atau tahun baru)
Tindakan tradisional yang memiliki nilai baik tetap harus dipertahankan,seperti mudik. Mudik adalah fenomena masyarakat untuk tetap menjalin silaturahmi dengan kaum kerabatnya sehingga orang tetap mengenal lingkungan budaya sendiri dan dapat berperan untuk tetap melestarikannya.

4. Tindakan Afektif

Tindakan afektif adalah tindakan yang sebagian besar dikuasai oleh perasaan ataupun emosi, tanpa pertimbangan yang matang. Tindakan ini muncul karena luapan emosi,seperti adanya cinta, amarah, gembira, atau sedih muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan tertentu. Itulah sebabnya tindakan sosial ini lebih berupa reaksi spontan. Tindakan ini sering muncul sebagai ungkapan yang memunculkan perasaan gembira, sedih, emosional dan sebagainya.

Misalnya, ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dengan memeluk atau menciumnya.

Rabu, 14 Juli 2021

PENYIMPANGAN SOSIAL

 


Penyimpangan Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)

Di tengah-tengah masyarakat sering kali terjadi yang namanya kekerasan dan kriminalitas serta tindakan-tindakan yang lainnya yang merupakan bentuk penyimpangan sosial. Tindakan yang dilakukan dapat di lakukan secara sendiri-sendiri dan bisa juga dilakukan secara berkelompok. Terdapat berbagai macam yang merupakan penyebab penyimpangan sosial yang ada di masyarakat. Kesemuanya tersebut akan menimbulkan keresahan terhadap masyarakat. Dalam bahasan ini akan bahas mengenai penyakit sosial dan cara untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial.

Penyakit Sosial

Pengertian Penyakit Sosial

Definisi/ pengertian penyakit sosial adalah merupakan penyakit yang ditimbulkan seseorang atau sekelompok orang dengan melanggar norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Dengan demikian biasanya kita akan menghubungkan penyakit sosial dengan perbuatan suatu hal-hal yang bersifat negatif. Adapun yang dilakukan dapat secara pribadi maupun secara berkelompok.

Macam-macam Penyakit Sosial

Terdapat banyak penyakit sosial yang ada di masyarakat misalnya pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas, mengendarai motor atau mobil dengan tidak memiliki SIM, tawuran antar pelajar, dan lain sebagainya.

Akibat yang Ditimbulkan Penyakit Sosial

Akibat yang dapat ditimbulkan adanya pelangaran terhadap norma-norma atau aturan-aturan di dalam masyarakat antara lain sebagai berikut (akibat dari penyakit sosial):

1. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas

  • Bagi peanggar oleh pihak berwajib akan dikenakan sanksi hukum/denda.
  • Pelanggaran terhadap lalu lintas dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan.

2. Akibat yang ditimbulkan adanya tawuran antar pelajar

  • Terjadinya hubungan antara sekolah dengan sekolah yng lainnya menjadi kurang harmonis.
  • Munculnya permusuhan antar pelajar.
  • Dapat menimblkan terjadinya disintegrasi antar sekolah yang bisa memecah belah permasalahan antarpelajar.

Cara Menanggulangi Penyakit Sosial

Tawuran yang terjadi antar pelajar bisa dilakukan oleh pihak sekolah/ perguruan tinggi dengan pihak yang berwajib.

a. Dari pihak sekolah

Pemberian bimbingan, arahan supaya tidak melakukan tawuran antar pelajar oleh misalnya guru BP.

b. Dari pihak berwajib

Adanya kerjasama antara pihak yang berwajib dengan sekolah/ perguruan tinggi misalnya mengenai masalah-masalah kenakalan remaja/pelajar, dengan demikian para peajar/ mahasiswa tahu akan akibat yang ditimbulkan adanya perkelahian.

Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial

Pengertian Penyimpangan Sosial

Tahukah teman-teman apakah pengertian penyimpangan sosial itu? Definisi penyimpangan sosial adalah merupakan suatu perilaku yang menyimpang atau tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku atau yang dianut oleh masyarakat/ kelompok, baik yang dilakukan dengan sengaja atau tidak disengaja.

Macam-macam penyimpangan sosial yaitu terbagi menjadi dua jenis yaitu 

a. Penyimpangan individual

Pengertian penyimpangan individual adalah merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu terhadap norma-norma yang berlaku atau dianut oleh masyarakat. Sebagai contoh penyimpangan sosial yang dilakukan individual adalah seseorang yang melakukan perbuatan mencuri, merampok, mendodong, memperkosa, menganiaya dan lain sebagainya tanpa adanya keterlibatan dari orang lain.

b. Penyimpangan kelompok

Pengertian penyimpangan kelompok adalah merupakan jenis penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang atas norma-norma masyarakat. Penyimpangan tersebut bisa terjadi oleh karena adanya sekelompok masyarakat yang tidak mau menerima adanya norma atau nilai masyarakat yang sudah ada, bahkan mereka membuat suatu aturan yang tersendiri atau norma yang berlaku atas anggota kelompoknya. Sebagai contoh adalah geng atau mafia, perampok, dan lain-lain.

Semua bentuk perilaku penyimpangan sosial dapat menyebabkan adanya pertentangan antar individu atau antar kelompok.


Bentuk-bentuk dari perilaku penyimpangan kepada norma atau nilai-nilai di dalam masyarakat, antara lain meliputi:

a. Pelanggaran terhadap norma agama. Sebagai contohnya adalah melakukan pencurian, perjudian, perzinaan, mabuk-mabukan, dan perbuatan lainnya yang melanggar norma agama.

b. Pelanggaran terhadap hukum. Sebagai contohnya adalah melakukan tindakan korupsi, pelanggaran lalu lintas, pengangguran norkoba dan perbuatan lainnya yang melanggar hukum.

c. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan. Sebagai contohnya adalah Melakukan hubungan seks bebas, kencing di sembarang tempat, dan lain-lain.

d. Pelanggaran terhadap norma sosial. Sebagai contoh adalah melakukan coret-coret di dinding, tawuran antar warga, dan lain-lain.

Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

pa saja faktor-faktor yang menjadi penyebabnya penyimpangan sosial? Suatu perilaku dianggap menyimpang di dalam masyarakat apabila perilaku yang dilakukan tersebut tidak sesuai lagi dengan norma/ nilai-nilai yang berlaku umum atau dianut di masyarakat. Oleh karena setiap individu memiliki latar belakang  kehidupan dan lingkungan sosial yang berbeda-beda, kondisi ini akan menyebabkan terbentuknya suatu pola-pola perilaku yang berbeda. Adapun sebab-sebab timbulnya perilaku menyimpang antara lain meliputi:

A. Tidak sanggup untuk mengikuti terhadap peraturan yang berlaku di dalam masyarakat.

Penyebab dari hal tersebut adalah oleh karena kondisi fisik ataupun jiwa yang tidak normal. Sebagai contohnya adalah cacat tubuh, gila, gangguan moral, dan sosial budaya. Kelompok masyarakat tersebut dikategorikan ke dalam kelompok yang abnormal. Kelompok ini meliputi:

1) Penderita cacat fisik

Para penderita cacat fisik ini terkadang bisa menyebabkan penyimpangan sosial, misal saja untuk bersalaman harus memakai dengan tangan kiri sebab tangan yang kanannya putus; menulis dengan jari kaki, sebab kedua tangannya putus; berbicara dengan bahasa isyarat karena bisu.

2) Pengemis, pelacur, gelandangan

Pada kelompok masyarakat ini tidak sanggup untuk mengatasi struktur masyarakat dan sistem sosial ekonomi yang kurang menguntungkan. Dilihat secara perekonomian, kelompok masyarakat tersebut tidak mendapatkan bagian yang wajar dari penghasilan nasional. Sehingga dari kondisi tersebut tidak sedikit dari kelompok ini yang melakukan tindakan penyimpangan sosial dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai contohnya adalah pengamen yang melakukan tindakan pemerasan, dll.

3) Penderita gangguan jiwa

Penderita gangguan jiwa dikelompokkan ke dalam kategori yang melakukan penyimpangan sosial namun tidak bermaksud jahat. Tetapi apabila didiamkan saja di dalam masyarakat, kelompok tersebut sering menyebabkan terjadinya penyakit sosial. Pada kelompok tersebut tidak sedikit yang kemudian menempatkan dalam tempat-tempat yang khusus misalnya di rumah sakit jiwa. Contoh tindakan penyimpangan sosial adalah orang gila yang berpakaian tidak sopan, mengganggu orang lain, dll.

B). Pengaruh lingkungan pergaulan.

Lingkungan adalah merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi terhadap kepribadian seseorang atau terhadap kelompok. Lingkungan pergaulan mempunyai pengaruh yang sangat kuat bahkan bisa pengaruhnya bis melebihi dari ppengruh keluarga. Pada daarnya manusia mempunyai sifat yang baik, namun dengan adanya lingkungan dapat menyebabkan pada dirinya dengan melakukan penyimpangan sosial lama kelamaan akan terpengaruh melakukan penyimpangan sosial. Sebagai contoh adalah seseorang yang taat kepada orang tua pada saat di rumah, namun pada saat di luar rumah menjadi tidak taat lagi sama orang tuanya.

C. Pendidikan dalam keluarga yang terlalu keras. 

Ada beberapa keluarga yang orang tuanya bersikap terlalu keras dalam mendidik anak-anaknya. Apabila anak tidak taat pada aturan maka orang tua akan segera menghukumnya. Dapat kalian lihat dalam kehidupan sehari-hari, anak yang mendapat hukuman dari orang tua seperti dimarahi bahkan sampai dipukuli dan dianiaya.

Akibat dari tindakan tersebut, anak merasa tertekan dan tidak bebas. Dampak negatinya anak suka memberontak. Meskipun ketika di rumah anak menjadi pendiam, namun di luar rumah anak dapat melakukan penyimpangan sosial sebagai bentuk pelampiasan rasa kesal dan kecewanya di rumah. Contoh: anak yang dipukuli orang tuanya, di luar rumah dia menjadi anak yang suka berkelahi.

D. Pengaruh media massa.

Di media masa terutama televisi, seringkali terdapat adegan yang berbau kekerasan dan juga kriminalitas. Semua itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi psikologis para penonton yang heterogen (berbagai tingkat umur, pendidikan, dan lingkungannya). Ini bisa jadi menimbulkan hal-hal yang menyimpang di masyarakat, misalnya tawuran, perampokan dll. yang hanya disebabkan oleh hal kecil. Sehingga dengan demikian, dalam menonton sebaiknaya harus dapat memilih yang baik untuk diri masing-masing.

Berbagai upaya pencegahan penyimpangan sosial

Langkah/ cara pencegahan penyimpangan sosial yaitu perlu adanya suatu usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak antara lain dengan melakukan:

a. Teguran (peringatan) dan nasihat

Jika pada suatu masyarakat terjadi suatu ketegangan atau pelanggaran sosia maka pemerintah/ tokoh masyarakat, akan berusaha mengendalikan kejadian tersebut dengan memberi teguran atau nasehat. Teguran adalah sutu peringatan yang diberikan untuk kritik sosial/ atas terjadinya penyimpangan yang ada. Bentuk peringatan adalah bisa secara lisan ataupun secara tertulis oleh seseorang yang mempunyai kedudukannya lebih tinggi. Sedangkan nasihat adalah suatu anjuran ataupun saran dalam rangka untuk memperbaiki penyimpangan yang diberikan oleh orang yang pengetahuannya lebih banyak kepada para pelaku penyimpangan sosial.

b. Pendidikan

Proses pendidikan berlangsung dapat melalui pendidikan informal, formal maupun nonformal. Pada pendidikan terdapat adanya suatu pembelajaran mengenai nilai-nilai yang luhur, baik, dan juga nilai kebenaran.

c. Hukuman

Hukuman adalah merupakan suatu balasan sehingga bisa membuat seseorang akan takut untuk berbuat kejahatan. Tujuan hukuman adalah untuk menciptakan tata tertib terhadap masyarakat secara adil dan damai supaya di dalam masyaraat tercipta kondisi yang tertib dan teratur. Selain adanya hukuman, pada masyarakat juga mengembangkan adanya penghargaan supaya merangsang warganya untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang berlaku.

d. Kaidah dan norma sebagai kontrol sosial

Pelanggaran kepada kaidah dan norma akan memunculkan adanya sanksi bagi para pelakunya/ pelanggarnya. Sehingga kaidah dan norma bisa dijadikan dasar hukum bagi perilaku penyimpangan. Selain itu, cara pencegahan penyimpangan sosial bersifat preventif, represif, dan bisa juga dalam bentuk gabungan antara preventif dan represif.

a. Preventif

Adalah usaha pencegahan terjadinya penyimpangan yang dilakukan sebelum pelanggaran benar-benar terjadi. Sebagai contoh adalah mengadakan siskamling, pemasangan rambu-rambu lalu lintas, himbauan pemakaian sabuk pengaman,  dan sebagainya.

b. Represif

Adalah usaha pencegahan terhadap penyimpangan sesudah terjadinya peristiwa dengan cara mengambil tindakan dan juga menjatuhi hukuman bagi para pelakunya supaya mereka menyadari terhadap kesalahannya. Sebagai contoh adalah menangkap pelakunya kemudian dberi sanksi/ hukuman yang benar-benar setimpal.

c. Gabungan

Sebagai contoh adalah memberikan nasihat supaya tidak melakukan pelanggaran dan pemberian hukuman setelah pelanggaran terjadi.

Berbagai macam cara dan upaya pencegahan penyimpangan sosial, baik itu yang bersifat preventif, represif dan gabungan antara keduanya bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

Preventif adalah mengajarkan dengan cara membimbing.

Kuratif adalah upaya pencegahan penyimpangan sosial yaitu dengan cara ancaman (kekerasan) atau hukum.

Compultion adalah usaha pencegahan terhadap penyimpangan sosial dengan cara menciptakan suatu situasi yang bisa mengubah sikap atau perilaku yang negatif.

Prevation adalah usaha pencegahan penyimpangan sosial dengan cara menyosialisasikan norma/ nilai secara terus menerus dan juga berulang-ulang, sehingga bisa terbentuk sikap yang diharapkan.

Dari keempat cara di atas intinya untuk cara pencegahan penyimpangan sosial adaah dengan mendidik, mengajak dan memaksa kepada warga masyarakat supaya mempunyai perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial.

Selain upaya yang bersifat resmi (formal), juga perlu ditempuh dengan cara yang lainnya yaitu dengan memanfaatkan potensi yang dipunyai masing-masing anggota masyarakat secara optimal. Sebagai upaya pencegahan penyimpangan sosial lewat bidang olahraga, musik, agama, dan bidang-bidang lainnya.