P Contoh Metode dan Desain Penelitian Kuantitatif ~ Mas Yudi ..!!!
Assalamu'alaikum ..... Selamat Datang di Blog Anak Desa ...

Beranda

Senin, 17 Desember 2012

Contoh Metode dan Desain Penelitian Kuantitatif

Metode dan Desain Penelitian

1.     Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, faktual dan akurat dengan membuat angket kepada responden (tamu menginap di hotel) yang akan menjawab pernyataan-pernyataan tentang pengaruh penerapan dimensi pelayanan prima pramugraha terhadap kepuasan tamu menginap di hotel.
2.     Desain Penelitian
Desain yang digunakan adalah desain asosiatif, yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya menghubungkan variabel independent dengan variabel dependent. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
3.4.      Sumber Data
1.    Data Primer
Data primer merupakan data diperoleh dan dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dengan melakukan wawancara kepada beberapa orang tamu dan karyawan pada Bagian Tata Graha Hotel Bumi Asih Pangkalpinang, khususnya pada seksi kamar (room section). Hal ini untuk mendapatkan informasi mengenai hotel secara umum, pramugraha, kamar tamu, dan keluhan tamu secara khusus, serta data dari responden yang dikumpulkan peneliti dengan cara menyebarkan  kuesioner (daftar pernyataan) yang dibagikan dan diisi oleh responden atas pernyataan yang berkaitan dengan penerapan dimensi pelayanan prima pramugraha dan kepuasan tamu menginap di hotel.
2.    Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti bukan dari cara peneliti sendiri tetapi dikumpulkan oleh orang lain, seperti dari dokumen perusahaan, brosur, internet, dan dari riset kepustakaan yang dimaksud untuk mendapatkan informasi penting lainnya, dasar pengaturan, serta dasar teori agar diperoleh kerangka pikir dan pemecahan secara teoritis terhadap apa yang diteliti.
3.5.      Populasi dan sampel
1.    Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2001). Dalam melakukan penelitian ini, populasi penelitian adalah seluruh tamu yang menginap, menikmati suasana kamar dan layanan housekeeping di Hotel Bumi Asih Pangkalpinang dalam kurun waktu selama satu minggu yakni sebanyak 700 orang tamu. Hal ini dari perhitungan 72 kamar hotel x 2 orang setiap kamar x 70% rata-rata kamar terisi setiap hari x 7 hari. Pengambilan data selama 5 minggu dengan berkoordinasi pada pihak Manajemen Hotel Bumi Asih Pangkalpinang.
2.     Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian atau yang dijadikan responden. Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut “statistik”. Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya, Santoso dan Tjiptono (2002:80).
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a.     Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
b.     Lebih cepat dan lebih mudah.
c.     Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
d.    Dapat ditangani lebih teliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang tamu Hotel Bumi Asih Pangkalpinang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 10 persen dari jumlah populasi yang ada, yakni sebanyak 70 orang tamu Hotel Bumi Asih Pangkalpinang. Jumlah ini peneliti asumsikan dari sepersepuluh jumlah tamu yang menginap selama satu minggu. Jumlah tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:
Untuk pengambilan sampel digunakan metode random sampling, yaitu teknik dengan menggunakan cara pengambilan atau pemilihan sampel secara acak (random selection), Arikunto (2002).

3.6.      Variabel dan Definisi Operasional
1.    Variabel
Pratiknya (2007), variabel adalah konsep yang mempunyai variabilitas, sedangkan konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variabel. Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Variabel pada penelitian ini terdiri dari:
a.   Variabel X/Bebas/Independent/yang mempengaruhi adalah :
“Dimensi Pelayanan Prima Pramugraha” yang terdiri dari : kemampuan (ability) X1, sikap (attitude) X2, penampilan (appearance) X3, perhatian (attention) X4, tindakan (action) X5, dan tanggung jawab (accountability) X6.
b.  Variabel Y/terikat/dependent/yang dipengaruhi yakni :
“Kepuasan Tamu” yang berdampak pada pembelian ulang, loyalitas tamu, rekomendasi dari mulut ke mulut.
2.    Definisi operasional
Menurur Azwar (2003:74), definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati dan memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena, Hidayat (2007). Definisi operasional penelitian ini seperti terlihat pada tabel 3.1. berikut ini.
Tabel 3.1. Definisi Operasional
Variabel
Definisi Variabel
Indikator
Skala Ukur
Dimensi Pelayanan Prima Pramugraha
 (X)
Kemampuan (Ability)
(X1)
Pengetahuan dan keterampilan tertentu mutlak diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima, meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni, dan melaksanakan komunikasi yang efektif.
a. Kemampuan  pramugraha dalam menyiapkan kamar tamu dengan cekatan, teliti, bersih, rapi, indah dan nyaman sesuai standar yang diharapkan.
b. Kemampuan pramugraha dalam  memberikan layanan housekeeping yang prima atas segala keperluan tamu.
c. Kemampuan pramugraha dalam  berkomunikasi dengan baik dan efektif  ketika melayani tamu.
Menggunakan skala Likert dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1.  Sangat setuju
2.  Setuju
3.  Netral
4.  Tidak setuju
5.  Sangat tidak setuju.
Sikap (Attitude)
(X2)
Perilaku atau perangai baik yang harus ditonjolkan ketika menghadapi tamu.
a. Sikap sabar pramugraha dalam menyiapkan kamar dan memberikan layanan housekeeping untuk tamu.
b. Sikap ramah, sopan dan santun pramugraha kepada tamu.
c. Sikap rendah hati pramugraha dalam menghadapi tamu.
Menggunakan skala Likert dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1.  Sangat setuju
2.  Setuju
3.  Netral
4.  Tidak setuju
5.  Sangat tidak setuju.
Penampilan (Appearance)
(X3)
Penampilan baik yang bersifat fisik maupun non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain.
a. Kebiasaan rapi, bersih dan serasi pramugraha dalam memakai sepatu, seragam, serta tidak memakai perhiasan atau aksesoris yang berlebihan.
b. Kebiasaan pramugraha berambut rapi, bersih, tidak berbau badan dan mulut.
c. Pramugraha berwajah ceria dan menyenangkan.
Menggunakan skala Likert dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1.  Sangat setuju
2.  Setuju
3.  Netral
4.  Tidak setuju
5.  Sangat tidak setuju.
Perhatian (Attention)
(X4)
Kepedulian penuh kepada tamu baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan tamu maupun pemahaman atas keluhan, kritikan dan saran tamu.
a. Respons pramugraha terhadap kebutuhan dan keinginan tamu.
b. Kemauan cepat pramugraha dalam menindaklanjuti setiap kebutuhan dan keinginan layanan housekeeping untuk tamu.
c. Kepedulian penuh pramugraha terhadap keluhan, kritikan dan saran tamu.
Menggunakan skala Likert dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1.  Sangat setuju
2.  Setuju
3.  Netral
4.  Tidak setuju
5.  Sangat tidak setuju.
Tindakan (Action)
(X5)
Upaya-upaya atau perbuatan nyata yang ditujukan untuk memberikan pelayanan yang wajar atau pelayanan yang baik.

a. Kamar yang  telah disiapkan oleh pramugraha bersih, rapi, indah, nyaman dan menyenangkan.
b. Seluruh peralatan dan perlengkapan kamar
dapat berfungsi dalam kondisi baik.
c. Kehandalan pramugraha dalam mengatasi permasalahan kamar yang timbul.
Menggunakan skala Likert dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1.  Sangat setuju
2.  Setuju
3.  Netral
4.  Tidak setuju
5.  Sangat tidak setuju.
Tanggung jawab (Accountability)
(X6)
Keberpihakan kepada tamu sebagai wujud kepedulian untuk menghindari atau meminimalkan kerugian. Pemberian jaminan terhadap produk dalam keadaan yang dapat dipercaya dengan menerapkan kinerja secara jujur, hati-hati dan teliti, sehingga dapat menciptakan keyakinan  tamu.
a. Jaminan terhadap keamanan barang bawaan tamu.
b. Jaminan keamanan dan kenyamanan menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada di dalam kamar.
c. Jaminan atas resiko selama berada di dalam kamar.
Menggunakan skala Likert dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1.  Sangat setuju
2.  Setuju
3.  Netral
4.  Tidak setuju
5.  Sangat tidak setuju.
Kepuasan Tamu (Y) Menginap di Hotel
Kepuasan tamu secara keseluruhan mempunyai tiga kategori yaitu kualitas yang dirasakan, nilai yang dirasakan dan harapan. Sehingga berdampak pada adanya pembelian ulang, loyalitas tamu, dan rekomendasi dari mulut ke mulut.

a. Terwujudnya kamar berkualitas dan layanan housekeeping yang prima yang dapat dirasakan oleh tamu, sehingga tamu akan melakukan pembelian ulang.
b. Penilaian tertinggi yang diberikan oleh tamu terhadap kamar berkualitas dan layanan housekeeping yang prima yang dirasakan, sehingga menimbulkan loyalitas tamu terhadap hotel.
c. Terpenuhinya harapan tamu terhadap kamar berkualitas dan layanan housekeeping yang prima dengan harga yang ditawarkan sesuai dengan apa yang dirasakan, sehingga tamu akan melakukan rekomendasi dari mulut ke mulut kepada orang lain (keluarga, tetangga, teman maupun rekan kerja).
Menggunakan skala Likert dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :1. Sangat setuju2. Setuju3. Netral4. Tidak setuju5. Sangat tidak setuju.
            Dalam pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert. Setiap instrument yang mempunyai gradiasi positif sampai dengan negatif dapat berupa kata-kata dengan pilihan pernyataan seperti terlihat pada tabel 3.2. berikut ini.
Tabel 3.2. Skala Likert
Pernyataan
Bobot Penilaian
Pernyataan
Bobot Penilaian
1.    Sangat setuju
Skor : 5
1.    Sangat baik
Skor : 5
2.    Setuju
Skor : 4
2.    Baik
Skor : 4
3.    Netral
Skor : 3
3.    Netral
Skor : 3
4.    Tidak setuju
Skor : 2
4.    Tidak baik
Skor : 2
5.    Sangat tidak setuju
Skor : 1
5.    Sangat tidak baik
Skor : 1

3.7.      Metode Pengumpulan Data
1.    Wawancara
Suatu metode atau cara yang digunakan dengan tanya jawab secara lisan antara peneliti dengan karyawan, dan tamu hotel yang menginap agar dapat diketahui adanya gejala, atau permasalahan yang muncul di tempat penelitian, serta mencari informasi penting lainnya yang dibutuhkan.
2.   Kuesioner
Merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk pernyataan secara tertulis kepada responden (tamu hotel) dengan pilihan jawaban 5 options.
3.      Observasi
Suatu metode yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung di tempat penelitian . Hal ini diharapkan agar mendapatkan gambaran nyata tentang keadaan karyawan dan kondisi hotel.
4.      Studi Pustaka
Metode yang dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen dan referensi yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan.
3.8.      Validitas dan Reliabilitas
1.    Uji Validitas
Valid  jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia bermakna obyektif  atau mempunyai dasar yang kuat. Atau dengan kata lain validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumentSutrisno (2000), menyebutkan validitas dengan kata sahih. Butir yang dikatakan sahih apabila butir tersebut mempunyai kontribusi terhadap nilai variabel yang diukur. Kontribusi setiap butir dapat diterangkan melalui pemikiran logis hubungan antara butir dengan skor variabel yang diukur. Hubungan dengan pemikiran logis disebut dengan validitas internal. Pengukuran validitas ini menggunakan cara konsultasi dengan ahli yang kompeten dalam bidang yang diteliti. SPSS tidak dapat mengukur tingkat validitas internal, tetapi dapat mengukur validitas eksternal. Pengujian validitas secara eksternal diperoleh dengan mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total variabel. untuk memperjelas skor pada butir, dimisalkan dengan X dan skor total variabel dengan Y. Menurut Arikunto (2002), suatu instrument yang valid mempunyai tingkat validitas yang tinggi, dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Selanjutnya Arikunto (2002:160) menjelaskan bahwa untuk menguji tingkat validitas dari kuesioner dengan taraf signifikan (α = 5%) digunakan rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut :
Di mana :
rxy   =  koefisien korelasi product moment antara variabel X dan Y ( antara skor item dan skor total).
x   = jumlah skor X (jumlah skor item).
y   = jumlah skor Y (jumlah skor total).
x2  =  jumlah X kuadrat (jumlah skor item kuadrat).
y2  =  jumlah Y kuadrat (jumlah skor total kuadrat).
n      jumlah responden (jumlah sampel).
Proses penghitungan dikerjakan dengan menggunakan sarana bantu komputer dengan program SPSS. Dalam menguji validasi kuesioner ini dilakukan dengan uji coba sebanyak 70 responden dengan ketentuan bahwa jika nilai kritis product moment 5% maka dapat dikatakan item pernyataannya adalah valid, jika nilai r yang diperoleh dari perhitungan kurang dari nilai item kritis product moment 5% maka dikatakan tidak valid. Atau dengan kata lain rxy dikonsultasikan dengan harga r-tabel (df = n-2, df : derajat kebebasan, n : jumlah konstruk/variabel X dan Y) dengan taraf kesalahan 5%. Jika harga rxy (r-hitung) > r-tabel, maka item pernyataan valid. Bila nilai rxy (r-hitung) < r-tabel, maka item pernyataan tidak valid (gugur).
2.   Uji Reliabilitas
Menurut Azwar (2003:184), Uji reliabilitas adalah alat menunjukkan derajat konsistensi alat ukur yang bersangkutan jika diterapkan berulang kali pada kesempatan yang berlainan. Semakin tinggi reliabilitas alat pengukur maka semakin stabil pula alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala, dan sebaliknya semakin rendah reliabilitas suatu alat pengukur maka semakin tidak stabil alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala.
Ghozali (2002:44) menjelaskan bahwa untuk menguji tingkat reliabilitas dari penelitian digunakan rumus Alpha Cronbach dengan alasan skor dalam instrument berskala 1 – 5. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Dimana :
r    =   koefisien reliabilitas yang dicari
k     =   jumlah butir pernyataan
σi=   varians butir-butir pernyataan
σ2   =   varians skor tes.
Untuk mencari perhitungan varians (σ2) tiap butir soal digunakan rumus berikut ini :
                

σi2 =   varians butir pernyataan ke-n (misal ke-1, ke-2, ke-3 dan  seterusnya).
Xi   =  jumlah skor jawaban subyek untuk butir pernyataan.
n    =  jumlah sampel
Kemudian Ghozali (2002:44) mengatakan perlu ditafsirkan hasil dari harga indeks yang didapat indeks reliabilitas dari Alpha Cronbach yaitu : “Dinyatakan reliabel jika nilai α hitung ≥ 0,60 (paling tidak mencapai 0,60), kemudian jika α hitung < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel. Jika α hitung mencapai 0,85 bahkan 0,90 dikatakan reliabilitas tinggi.
3.9.      Teknik Analisis Data
1.    Analisis regresi linier
Menurut Sugiyono (2001:217), analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependent (terikat) dengan satu atau lebih variabel independent dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui.
Dalam penelitian ini variabel independentnya adalah dimensi pelayanan prima pramugraha (X) yang terdiri dari: kemampuan (ability) : X1, sikap (attitude) : X2, penampilan (appearance) : X3, perhatian (attention) : X4, tindakan (action) : X5, tanggung jawab (accountability) : X6. Sedangkan variabel dependentnya adalah kepuasan tamu (Y), sehingga persamaan regresi linier dengan rumus sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6
Dimana :
Y    =    variabel dependen (kepuasan tamu)
a     =    konstanta
X1  =     kemampuan (ability)
X2   =    sikap (attitude)
X3  =    penampilan (appearance)     
X4  =    perhatian (attention)
X5  =    tindakan (action)
X6  =    tanggung jawab (accountability)
b1,2,3,4,5,6  = koefisien variabel X1,2,3,4,5,6
2.    Uji koefisien regresi linier
Ghozali  (2002:49) menguraikan uji koefisien regresi linier terdiri dari :
1. Uji Statistik F
    Secara simultan (variabel X bersama-sama) menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis
   Ho : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0 atau sig F > α (0,05), Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada pengaruh signifikan variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap variabel Y). Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b ≠ 0 atau sig F < α (0,05), Ho ditolak dan Ha diterima (ada pengaruh signifikan variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap variabel Y).
b.   Memilih uji statistik F karena ingin mengetahui apakah ada pengaruh signifikan variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.
c.  Menentukan tingkat signifikan, yaitu α = 5%, "derajat kebebasan (df) dengan rumus df1(N1) = k-1, df2(N2) = n-k, k adalah konstruk (jumlah variabel X dan Y), sedangkan n adalah jumlah sampel, untuk menentukan F tabel," Junaidi (2010). 
d.   Menghitung F hitung dengan bantuan sarana komputer program "SPSS for Ms. Windows."
e.   Membuat simpulan membandingkan F hitung dengan F tabel, dan membandingkan sig F dengan signifikan α = 5% (0,05 ).
2.  Uji Statistik T
     Secara parsial (masing-masing variabel X) menggunakan uji statistik T dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Merumuskan hipotesis
   Ho : b1, b2, b3, b4, b5, b6  =  0 atau sig t > α (0,05), Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada pengaruh signifikan variabel  X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap variabel Y). Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b ≠  0 atau sig t < α (0,05), Ho ditolak dan Ha diterima (ada pengaruh signifikan variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap  Y).
b.   Memilih uji statistik T karena ingin mengetahui apakah ada pengaruh signifikan masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent.
c.   Menentukan tingkat signifikan, yaitu α = 5%, "derajat kebebasan (df) = n-k, n adalah jumlah sampel, k adalah konstruk (jumlah variabel X dan Y) untuk menentukan t tabel," Junaidi (2010).
d.   Menghitung t hitung dengan bantuan sarana komputer program "SPSS for Ms. Windows."
e.  Membuat simpulan membandingkan t hitung dengan t tabel dan membandingkan sig t dengan signifikan α = 5% (0,05).
3.   Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan variabel terikat yang disebabkan adanya perubahan variabel bebas, dan digunakan dalam presentase. Koefisien ini juga digunakan sebagai pendekatan atas suatu hubungan linier antar variabel (X) lebih dari 2, digunakan rumus sebagai berikut :
 
Dimana :
R2   =    Besar koefisien determinasi.
b      =    Slope garis estimasi yang paling baik.
X     =    Nilai variabel X
Y     =    Nilai variabel Y 
n (dst.)  =   Banyaknya data.
Nilai koefisien determinasi berganda ini adalah lebih besar dari 0 tetapi lebih kecil dari 1, maka apabila :
a.     Nilai koefisien determinasi menunjukkan angka mendekati 1, berarti variabel bebas (X) memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel terikat (Y).
b.    Nilai koefisien determinasi mendekati 0, berarti bahwa perubahan variabel terikat (Y) banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.

4.  Koefisien Beta Standar
   Koefisien beta standar digunakan untuk menentukan variabel bebas (independent) yang paling berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependent). Koefisien yang dihasilkan dari regresi linier yang telah dinormalisasikan akan menunjukkan variabel bebas dengan tingkat signifikan yang paling tinggi, artinya variabel tersebut merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat.

0 komentar:

Posting Komentar