Metode
dan Desain Penelitian
1. Metode
Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, faktual dan akurat dengan
membuat angket kepada responden (tamu menginap di hotel) yang akan menjawab
pernyataan-pernyataan tentang pengaruh penerapan dimensi pelayanan prima
pramugraha terhadap kepuasan tamu menginap di hotel.
2. Desain
Penelitian
Desain yang digunakan adalah desain
asosiatif, yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih yang sifatnya menghubungkan variabel independent dengan variabel dependent. Dengan penelitian ini maka
akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan
dan mengontrol suatu gejala.
3.4.
Sumber
Data
1. Data
Primer
Data primer merupakan
data diperoleh dan dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dengan
melakukan wawancara kepada beberapa orang tamu dan karyawan pada Bagian Tata
Graha Hotel Bumi Asih Pangkalpinang, khususnya pada seksi kamar (room section). Hal ini untuk mendapatkan
informasi mengenai hotel secara umum, pramugraha, kamar tamu, dan keluhan tamu
secara khusus, serta data dari responden yang dikumpulkan peneliti dengan cara
menyebarkan kuesioner (daftar pernyataan)
yang dibagikan dan diisi oleh responden atas pernyataan yang berkaitan dengan penerapan
dimensi pelayanan prima pramugraha dan kepuasan tamu menginap di hotel.
2. Data
Sekunder
Data sekunder adalah
data yang diperoleh peneliti bukan dari cara peneliti sendiri tetapi dikumpulkan
oleh orang lain, seperti dari dokumen perusahaan, brosur, internet, dan dari riset kepustakaan yang
dimaksud untuk mendapatkan informasi penting lainnya, dasar pengaturan, serta dasar
teori agar diperoleh kerangka pikir dan pemecahan secara teoritis terhadap apa
yang diteliti.
3.5.
Populasi
dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah
generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya, Sugiyono (2001). Dalam
melakukan penelitian ini, populasi penelitian adalah seluruh tamu yang menginap,
menikmati suasana kamar dan layanan housekeeping di
Hotel
Bumi Asih Pangkalpinang dalam kurun waktu selama satu minggu yakni
sebanyak 700 orang tamu. Hal ini dari perhitungan 72 kamar hotel x 2
orang setiap kamar x 70% rata-rata kamar terisi setiap hari x 7 hari. Pengambilan data selama 5 minggu dengan berkoordinasi pada pihak Manajemen Hotel
Bumi Asih Pangkalpinang.
2. Sampel
Sampel
adalah sebagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian atau yang dijadikan
responden. Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut “statistik”.
Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya, Santoso dan
Tjiptono (2002:80).
Alasan
perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a. Keterbatasan
waktu, tenaga dan biaya.
b. Lebih
cepat dan lebih mudah.
c. Memberi
informasi yang lebih banyak dan dalam.
d. Dapat
ditangani lebih teliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian
ini sebanyak 70 orang tamu Hotel Bumi Asih Pangkalpinang. Jumlah sampel pada
penelitian ini adalah 10 persen dari jumlah populasi yang ada, yakni sebanyak
70 orang tamu Hotel Bumi Asih Pangkalpinang. Jumlah ini peneliti
asumsikan dari sepersepuluh jumlah tamu yang menginap selama satu minggu. Jumlah
tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:
Untuk
pengambilan sampel digunakan metode random
sampling, yaitu teknik dengan menggunakan cara pengambilan atau pemilihan
sampel secara acak (random selection), Arikunto (2002).
3.6.
Variabel
dan Definisi Operasional
1. Variabel
Pratiknya (2007), variabel adalah konsep yang mempunyai variabilitas, sedangkan konsep adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa
apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variabel.
Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
bervariasi.
Variabel pada penelitian ini terdiri dari:
a. Variabel
X/Bebas/Independent/yang mempengaruhi
adalah :
“Dimensi Pelayanan Prima Pramugraha” yang terdiri
dari : kemampuan (ability) X1, sikap (attitude) X2, penampilan (appearance) X3, perhatian (attention) X4, tindakan (action) X5, dan tanggung jawab (accountability) X6.
b. Variabel
Y/terikat/dependent/yang dipengaruhi
yakni :
“Kepuasan Tamu” yang
berdampak pada pembelian ulang, loyalitas tamu, rekomendasi dari mulut ke
mulut.
2. Definisi
operasional
Menurur Azwar (2003:74), definisi operasional adalah suatu
definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan
karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Variabel
secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati dan memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
obyek atau fenomena, Hidayat (2007). Definisi
operasional penelitian ini seperti terlihat pada tabel 3.1. berikut ini.
Tabel 3.1. Definisi Operasional
Variabel
|
Definisi
Variabel
|
Indikator
|
Skala
Ukur
|
Dimensi Pelayanan
Prima Pramugraha
(X)
|
|||
Kemampuan (Ability)
(X1)
|
Pengetahuan dan keterampilan tertentu mutlak
diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima, meliputi kemampuan dalam
bidang kerja yang ditekuni, dan melaksanakan komunikasi yang efektif.
|
a. Kemampuan pramugraha dalam menyiapkan
kamar tamu dengan cekatan, teliti, bersih, rapi, indah dan nyaman sesuai
standar yang diharapkan.
b. Kemampuan pramugraha dalam memberikan layanan housekeeping yang prima atas segala keperluan tamu.
c. Kemampuan pramugraha dalam berkomunikasi dengan baik dan efektif ketika melayani tamu.
|
Menggunakan skala Likert dengan
pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Netral
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
|
Sikap (Attitude)
(X2)
|
Perilaku atau perangai baik yang harus ditonjolkan
ketika menghadapi tamu.
|
a. Sikap sabar pramugraha dalam menyiapkan kamar dan memberikan layanan housekeeping untuk tamu.
b. Sikap ramah, sopan dan santun pramugraha kepada tamu.
c. Sikap rendah hati pramugraha dalam menghadapi tamu.
|
Menggunakan skala Likert dengan
pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Netral
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
|
Penampilan (Appearance)
(X3)
|
Penampilan baik
yang bersifat fisik maupun non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan
diri dan kredibilitas dari pihak lain.
|
a. Kebiasaan rapi, bersih dan serasi pramugraha dalam
memakai sepatu, seragam, serta tidak
memakai perhiasan atau aksesoris yang berlebihan.
b. Kebiasaan pramugraha berambut rapi, bersih, tidak
berbau badan dan mulut.
c. Pramugraha berwajah
ceria dan menyenangkan.
|
Menggunakan skala Likert dengan
pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Netral
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
|
Perhatian (Attention)
(X4)
|
Kepedulian penuh kepada tamu baik yang berkaitan
dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan tamu maupun pemahaman atas keluhan,
kritikan dan saran tamu.
|
a. Respons pramugraha terhadap kebutuhan dan keinginan tamu.
b. Kemauan cepat pramugraha dalam menindaklanjuti setiap kebutuhan dan keinginan
layanan housekeeping untuk tamu.
c. Kepedulian penuh pramugraha terhadap keluhan,
kritikan dan saran tamu.
|
Menggunakan skala Likert dengan
pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Netral
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak
setuju.
|
Tindakan (Action)
(X5)
|
Upaya-upaya atau perbuatan nyata yang ditujukan untuk memberikan pelayanan yang wajar atau pelayanan yang baik.
|
a. Kamar yang telah disiapkan oleh
pramugraha bersih, rapi, indah, nyaman dan menyenangkan.
b. Seluruh peralatan dan perlengkapan kamar
dapat berfungsi dalam kondisi baik.
c. Kehandalan pramugraha dalam mengatasi permasalahan kamar yang timbul.
|
Menggunakan skala Likert dengan
pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Netral
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
|
Tanggung jawab (Accountability)
(X6)
|
Keberpihakan kepada tamu sebagai
wujud kepedulian untuk menghindari atau meminimalkan kerugian. Pemberian jaminan terhadap produk dalam keadaan yang
dapat dipercaya dengan menerapkan kinerja secara jujur, hati-hati dan teliti,
sehingga dapat menciptakan keyakinan
tamu.
|
a. Jaminan terhadap keamanan barang bawaan tamu.
b. Jaminan keamanan dan kenyamanan menggunakan peralatan
dan perlengkapan yang ada di dalam kamar.
c. Jaminan atas resiko selama berada di dalam kamar.
|
Menggunakan skala Likert dengan
pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Netral
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
|
Kepuasan Tamu (Y) Menginap di Hotel
|
Kepuasan
tamu secara keseluruhan mempunyai tiga kategori yaitu kualitas yang
dirasakan, nilai yang dirasakan dan harapan. Sehingga berdampak pada
adanya pembelian ulang, loyalitas tamu, dan rekomendasi dari mulut ke
mulut.
|
a.
Terwujudnya kamar berkualitas dan layanan housekeeping yang prima yang
dapat dirasakan oleh tamu, sehingga tamu akan melakukan pembelian
ulang.
b.
Penilaian tertinggi yang diberikan oleh tamu terhadap kamar berkualitas
dan layanan housekeeping yang prima yang dirasakan, sehingga
menimbulkan loyalitas tamu terhadap hotel.
c.
Terpenuhinya harapan tamu terhadap kamar berkualitas dan layanan
housekeeping yang prima dengan harga yang ditawarkan sesuai dengan apa
yang dirasakan, sehingga tamu akan melakukan rekomendasi dari mulut ke
mulut kepada orang lain (keluarga, tetangga, teman maupun rekan kerja).
|
Menggunakan skala Likert
dengan pilihan pernyataan responden adalah sebagai berikut :1. Sangat
setuju2. Setuju3. Netral4. Tidak
setuju5. Sangat
tidak setuju.
|
Dalam pengukuran
variabel dengan menggunakan skala Likert.
Setiap instrument yang mempunyai gradiasi positif sampai dengan negatif
dapat berupa kata-kata dengan pilihan pernyataan seperti terlihat pada tabel
3.2. berikut ini.
Tabel
3.2. Skala Likert
Pernyataan
|
Bobot Penilaian
|
Pernyataan
|
Bobot Penilaian
|
1.
Sangat setuju
|
Skor : 5
|
1.
Sangat baik
|
Skor : 5
|
2.
Setuju
|
Skor : 4
|
2.
Baik
|
Skor : 4
|
3.
Netral
|
Skor : 3
|
3.
Netral
|
Skor : 3
|
4.
Tidak setuju
|
Skor : 2
|
4.
Tidak baik
|
Skor : 2
|
5.
Sangat tidak setuju
|
Skor : 1
|
5.
Sangat tidak baik
|
Skor : 1
|
3.7. Metode
Pengumpulan Data
1. Wawancara
Suatu metode atau cara
yang digunakan dengan tanya jawab secara lisan antara peneliti dengan karyawan,
dan tamu hotel yang menginap agar dapat diketahui adanya gejala, atau
permasalahan yang muncul di tempat penelitian, serta mencari informasi penting
lainnya yang dibutuhkan.
2. Kuesioner
Merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk pernyataan secara
tertulis kepada responden (tamu hotel) dengan pilihan jawaban 5 options.
3. Observasi
Suatu metode yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung
di tempat penelitian . Hal ini diharapkan agar mendapatkan gambaran nyata
tentang keadaan karyawan dan kondisi hotel.
4. Studi
Pustaka
Metode yang dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen dan referensi
yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan.
3.8. Validitas
dan Reliabilitas
1. Uji
Validitas
Valid
jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia bermakna obyektif atau
mempunyai dasar yang kuat. Atau dengan kata lain validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Sutrisno (2000), menyebutkan validitas dengan kata sahih. Butir yang dikatakan sahih
apabila butir tersebut mempunyai kontribusi terhadap nilai variabel
yang diukur. Kontribusi setiap butir dapat diterangkan melalui pemikiran logis hubungan
antara butir dengan skor variabel yang diukur. Hubungan dengan pemikiran logis disebut
dengan validitas internal. Pengukuran validitas ini menggunakan cara konsultasi
dengan ahli yang kompeten dalam bidang yang diteliti. SPSS tidak dapat
mengukur tingkat validitas internal, tetapi dapat mengukur validitas
eksternal. Pengujian validitas secara eksternal diperoleh dengan
mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total variabel. untuk
memperjelas skor pada butir, dimisalkan dengan X dan skor total variabel dengan
Y. Menurut Arikunto (2002), suatu instrument
yang valid mempunyai tingkat validitas yang tinggi, dikatakan valid apabila
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Selanjutnya
Arikunto (2002:160) menjelaskan bahwa untuk menguji tingkat validitas dari
kuesioner dengan taraf signifikan (α = 5%) digunakan rumus koefisien korelasi product moment
sebagai
berikut :
Di
mana :
rxy = koefisien korelasi product moment antara variabel X dan Y (
antara skor item dan skor total).
∑x = jumlah skor X (jumlah skor
item).
∑y = jumlah skor Y (jumlah skor
total).
∑x2 = jumlah X kuadrat
(jumlah skor item kuadrat).
∑y2 = jumlah
Y kuadrat (jumlah skor total kuadrat).
n = jumlah responden
(jumlah sampel).
Proses penghitungan dikerjakan dengan menggunakan
sarana bantu komputer dengan program SPSS. Dalam menguji validasi kuesioner ini
dilakukan dengan uji coba sebanyak 70 responden dengan ketentuan bahwa jika
nilai kritis product moment 5% maka
dapat dikatakan item pernyataannya
adalah valid, jika nilai r yang diperoleh dari perhitungan kurang dari nilai item kritis product moment 5% maka dikatakan tidak valid. Atau dengan kata lain
rxy
dikonsultasikan dengan harga r-tabel (df = n-2, df : derajat kebebasan, n : jumlah konstruk/variabel X dan Y) dengan taraf kesalahan 5%. Jika harga rxy (r-hitung)
> r-tabel, maka item pernyataan valid. Bila nilai rxy
(r-hitung) < r-tabel, maka item pernyataan tidak valid (gugur).
2. Uji
Reliabilitas
Menurut
Azwar (2003:184), Uji reliabilitas adalah alat menunjukkan derajat
konsistensi alat ukur yang bersangkutan jika diterapkan berulang
kali pada kesempatan yang berlainan. Semakin tinggi reliabilitas alat
pengukur
maka semakin stabil pula alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu
gejala,
dan sebaliknya semakin rendah reliabilitas suatu alat pengukur maka
semakin
tidak stabil alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala.
Ghozali
(2002:44) menjelaskan bahwa untuk menguji tingkat reliabilitas dari penelitian digunakan
rumus Alpha Cronbach dengan alasan skor
dalam instrument berskala 1 – 5. Rumusnya
adalah sebagai berikut :
Dimana :
r = koefisien reliabilitas yang dicari
r = koefisien reliabilitas yang dicari
k = jumlah butir pernyataan
σi2 = varians butir-butir pernyataan
σ2 = varians skor tes.
Untuk mencari
perhitungan varians (σ2) tiap butir soal digunakan rumus berikut ini
:
σi2
= varians butir pernyataan ke-n (misal ke-1,
ke-2, ke-3 dan seterusnya).
Xi = jumlah
skor jawaban subyek untuk butir pernyataan.
n = jumlah sampel
n = jumlah sampel
Kemudian Ghozali (2002:44) mengatakan perlu
ditafsirkan hasil dari harga indeks yang didapat indeks reliabilitas dari Alpha Cronbach yaitu : “Dinyatakan reliabel
jika nilai α hitung ≥ 0,60 (paling tidak mencapai 0,60), kemudian jika α hitung
< 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel. Jika α hitung mencapai 0,85 bahkan 0,90
dikatakan reliabilitas tinggi.”
3.9. Teknik Analisis Data
1. Analisis regresi linier
Menurut
Sugiyono (2001:217), analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan
variabel dependent (terikat) dengan
satu atau lebih variabel independent
dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai
rata-rata variabel dependent
berdasarkan nilai variabel independent yang
diketahui.
Dalam
penelitian ini variabel independentnya
adalah dimensi pelayanan prima pramugraha (X) yang terdiri dari: kemampuan (ability) : X1, sikap
(attitude) : X2,
penampilan (appearance) : X3,
perhatian (attention) : X4,
tindakan (action) : X5,
tanggung jawab (accountability)
: X6. Sedangkan variabel dependentnya adalah kepuasan
tamu (Y), sehingga persamaan regresi linier dengan rumus sebagai
berikut:
Y
= a + b1x1
+
b2x2
+
b3x3
+
b4x4
+
b5x5
+
b6x6
Dimana :
Y = variabel dependen (kepuasan tamu)
a = konstanta
X1 = kemampuan (ability)
X2 = sikap (attitude)
X3 = penampilan (appearance)
X4 = perhatian (attention)
X5 = tindakan (action)
X6 = tanggung jawab (accountability)
b1,2,3,4,5,6 = koefisien variabel X1,2,3,4,5,6
2.
Uji koefisien regresi linier
Ghozali (2002:49) menguraikan uji koefisien regresi
linier terdiri dari :
1. Uji Statistik F
Secara simultan (variabel X bersama-sama) menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis
Ho : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0 atau sig F > α (0,05), Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada pengaruh signifikan variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap variabel Y). Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b6 ≠ 0 atau sig F < α (0,05), Ho ditolak dan Ha diterima (ada pengaruh signifikan variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap variabel Y).
b. Memilih uji statistik F karena ingin mengetahui apakah ada pengaruh signifikan variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.
c. Menentukan tingkat signifikan, yaitu α = 5%, "derajat kebebasan (df) dengan rumus df1(N1) = k-1, df2(N2) = n-k, k adalah konstruk (jumlah variabel X dan Y), sedangkan n adalah jumlah sampel, untuk menentukan F tabel," Junaidi (2010).
d. Menghitung F hitung dengan bantuan sarana komputer program "SPSS for Ms. Windows."
e. Membuat simpulan membandingkan F hitung dengan F tabel, dan membandingkan sig F dengan signifikan α = 5% (0,05 ).
2. Uji Statistik T
Secara parsial (masing-masing variabel X) menggunakan uji statistik T dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis
Ho : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0 atau sig t > α (0,05), Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada pengaruh signifikan variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap variabel Y). Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b6 ≠ 0 atau sig t < α (0,05), Ho ditolak dan Ha diterima (ada pengaruh signifikan variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap Y).
b. Memilih uji statistik T karena ingin mengetahui apakah ada pengaruh signifikan masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent.
c. Menentukan tingkat signifikan, yaitu α = 5%, "derajat kebebasan (df) = n-k, n adalah jumlah sampel, k adalah konstruk (jumlah variabel X dan Y) untuk menentukan t tabel," Junaidi (2010).
d. Menghitung t hitung dengan bantuan sarana komputer program "SPSS for Ms. Windows."
e. Membuat simpulan membandingkan t hitung dengan t tabel dan membandingkan sig t dengan signifikan α = 5% (0,05).
3. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan variabel terikat
yang disebabkan adanya perubahan variabel bebas, dan digunakan dalam
presentase. Koefisien ini juga digunakan sebagai pendekatan atas suatu hubungan
linier antar variabel (X) lebih dari 2, digunakan rumus sebagai
berikut :
Dimana :
R2 = Besar koefisien determinasi.
b = Slope
garis estimasi yang paling baik.
X = Nilai
variabel X
Y = Nilai
variabel Y
n (dst.) = Banyaknya data.
n (dst.) = Banyaknya data.
Nilai koefisien determinasi
berganda ini adalah lebih besar dari 0 tetapi lebih kecil dari 1, maka apabila
:
a. Nilai koefisien determinasi menunjukkan angka mendekati 1, berarti
variabel bebas (X) memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel terikat (Y).
b. Nilai koefisien determinasi mendekati 0, berarti bahwa perubahan
variabel terikat (Y) banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel
yang diteliti.
4. Koefisien Beta Standar
Koefisien beta standar digunakan untuk
menentukan variabel bebas (independent)
yang paling berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependent). Koefisien yang dihasilkan
dari regresi linier yang telah dinormalisasikan akan menunjukkan variabel bebas
dengan tingkat signifikan yang paling tinggi, artinya variabel tersebut
merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat.
0 komentar:
Posting Komentar