P Mei 2013 ~ Mas Yudi ..!!!
Assalamu'alaikum ..... Selamat Datang di Blog Anak Desa ...

Beranda

Selasa, 21 Mei 2013

10 Besar Kesalahan Yang Dibuat Para Pemimpin

10 Besar Kesalahan Yang Dibuat Para Pemimpin - Salah satu peran kepemimpinan Hans Finzel yang pertama kalinya ialah pada saat ia menjadi Boy Scout (Pramuka) dan sejak berumuran 15 tahun menjadi kepala koki di sebuah restoran yang bernama “Shoney’s”. dan kebiasaan buruk sebagai pemimpin melanda generasi baru dari para pemimpin yang tidak mampu atau kebiasaan-kebiasaan itu cukup menciptakan ketidaknyamanan sehingga para pemimpin berusaha mencari tahu bagaimana caranya melakukan dengan benar. Dari semua pengalamannya sebagai Pemimpin yang telah di cerikan dalam buku ini, Hans memberikan gambaran sepuluh kesalahan kepemimpinan :



1.    Sikap Top-Down (memerintah) - 10 Besar Kesalahan Yang Dibuat Para Pemimpin

Dikatakan dalam buku yang dituliskan oleh Hans ini, sikap top-down ini adalah ibarat ibu dari segala hambatan kepemimpinan lainnya. Kalau kita memilikinya, sikap ini akan menyebar ke segala yang kita sentuh sebagai pemimpin. Jadi, cara-cara memimpin yang hendaknya dilakukannya tidak digunakan. Di dalam sebuah konferensi Hans ditanyai oleh seorang pria yang datang kepadanya lalu ia bertanya : “yang mana sih nomor satu, dari sepuluh besar kesalahn pemimpin itu ? “kemudian Hans menjawab : “saya yakin dosa kepemimpinan nomor satu adalah kesombongan otokratis yang memerintah”

Pendekatan memrintah dalaam kepemimpinan didasarkan pada model militer memberikan perintah-perintahnya kepada para bawahannya yang lemah. Intinya seperti ini :”Sayalah yang memimpin di sini, dan semakin cepat kamu menyadarinya, semakin baik,,!! Dari kutipan di atas yang menggunakan model militer ini, seolah-olah yang lemah semakin tertindah dengan menggunakan sikap top-down ini.
Mengapa banyak orang yang jatuh ke dalam perangkap sikap kepemimpinan yang memerintah ini? Karena setidaknya ada lima alasan :
  • Sudah Tradisi. Secara historis kepemimpinan yang otokratis yang memerintah telah menjadi metode yang paling umum dipraktekkan.
  • Paling Umum. Sekalipun telah banyak ditulis tentang bentuk-bentuk kepemimpinan lainnya, kepemimpinan yang memerintah tetap paling umum.
  • Paling Mudah. Adalah jauh lebih mudah untuk sekedar memberitahu orang apa yang harus meraka perbuata ketimbang mencoba gaya-gaya kepemimpinan lain yang jauh lebih efektiff.
  • Alami. Diri yang alami memilih sikap dominan terhadap yang lain dan berusaha memupuk kekuasaan yang dapat diperlakukan atas orang lain.

Solusi yang baik dari Sikap Top-Down ini sebagai berikut :
  • Manjemen Partisipatif. Yaitu memberikan keisstimewaan kepada pekerja atau anggota tentang masukan sebelum kita mengambil tindakan. Ini memang lebih rumit serta memakan waktu yang lama, namun memotivasi serta menginspirasikan orang banyak.
  • Gaya Fasilitor. Pandanglah peran anda sebagai fasilitor yang memungkinkan mereka yang bekerja untuk anda meraih sukses. Keberadaan anda adalah untuk memberdayakan yang lain demi efektifnya kerja.
  • Kepemimpinan yang Demokratis. Bangunlah sebuah tim kepemimpinan dengan proses yang demokratis, yang memungkinkan kelompok memiliki peran penting dalam sifat serta arah organisasi.
  • Karateristik Organisasi yang Datar. Pandanglah diri anda sebagai bersebeahan atau memimpin, namun bukannya sebagai puncak dari piramida raksasa.
  • Kepemimpinan yang Melayani.
2.    Mendahulukan Pekerjaan Administratif Ketimbang Urusan SDM.

Di sini saya mengambil tiga poin yang paling utama dari kesalahan kepemimpinan seperti ini. Pertama, “ semakin besar peran kepemimpinannya, semakin kurang tampaknya waktu bagi orang lain”. Maksudnya adalah di saat dia sudah berkuasa dan jabatanya semakin tinggi, dia akan kurang bergaul atau berteman dengan orang disekitarnya, dan prioritas utamanya adalah jabatanya dan harta, sehingga tidaka menempatkan dirinya dengan orang terdekatnya. Kedua, “semakin besar peran kepemimpinannya, semakin penting tugas mengembangkan sumber daya manusianya”. Ketiga, “Sumber daya manusia adalah peluang dan bukan interupsi”.

Solusi dari kesalahan ini adalah memberikan pandangan yang sama kepada bawahan atau anggota yang membantu kita karena tanpa mereka kita sebagai pemimpin tidaklah bisa memimpin dengan baik. Jadi, seorang pemimpin tidak boleh terjerumus dari sebuah kenikmatan administratif.
3.    Tak adanya Penegasan- 10 Besar Kesalahan Yang Dibuat Para Pemimpin

Di dalam sebuah organisasi atau lembaga yang kita pimpin kesalahan yang seperti ini benar adanya yaitu Tak Ada Penegasan dari seorang pemimpin. Para priset organisasi bertahun-tahun mengatakan bahwa penegasan motivasi orang jauh lebih lebih dari pada insentif keuangan, namun kita juga tetap tidak memahaminya. Manusia membutuhkan pujian. Ketimbang keberuntungan serta ketenaran, pujian lebih memuaskan orang yang bekerja untuk anda dan bersama anda.

Di dalam bukunya Hans ia bertanya kepada kita  “Berapa banyak boss yang mengharapkan rekan-rekannya bekerja dengan sendirinya  ? Apakah anda bekerja untuk seseorang yang mengharapkan yang tidak mungkin namun tidak pernah memberikan dorongan kepada anda ? kalau ya, saya tahu anda mengalami masa sulit dalam pekerjaan anda. Apakah orang-orang yang bekerja untuk anda tidak pernah ada berikan dorongan dengan kata penghargaan atau memodorongan ? cobalah dan apa reaksi mereka !

Dalam kutipan di atas saya bisa mengambil kesimpulan makna yang dimaksudkan oleh si penulis yaitu Hans. Sebuah pujian adalah obat yang suatu saat memberikan semangat untuk bekerja dan memotivasi diri untuk menjadi yang terbaik. Pemimpin dengan anggotanya harus saling memberikan dorongan untuk maju dan semangat.

Bagaimana cara kita memberikan dorongan kepada orang lain? Dalam buku Hans terdapat cara untuk memberikan dorongan kepada orang lain sebagai berikut :
  • Mendengarkan
  • Berempati
  • Menghibur 
  • Memikul beban 
  • Memberikan dorongan


4.    Tak Ada Tempat bagi Orang yang Lain Daripada yang Lain ?
Hans menghimbaukan kepada kita agar kita berada dalam institusi-isntitusi yang lebih tua, agar mengupayakan respons yang lebih fleksibel di tengah-tengah kebijakan serta prosedur. Kalunanda duduk dalam dewan dan memgang kendali, ambilah resiko dan bawalah darah muda yang baru ke dalam persamaannya. Anda akan takjub melihat apa yang dapat dibawakan oleh bebrapa wajah baru terhadap sebuah kelompok yang telah mandek. Berilah meraka ruang untuk sukses.

Hans juga mengatakan dalam bukunya, jangan biarkan kebijakan serta prosedur Anda mencekik bintang-bintang anda yang cemerlang. Bersikaplah fleksibel. Bengkokanlah aturan-aturan kalu anda percaya seseorang membutuhkan ruang lebih besar. Janganlah diperbudak dengan kebijakan yang anda buat.jangan biarkan itu menjadi persoalan yang menyingkirkan darah-darah muda yang paling menjanjikan. Ambillah resiko dan biarlah orang-orang melambung tinggi.  Ambillah nasihat ini dengan sungguh-sungguh sasaran hendaknya tidak pernah diambil dari kebijakan perusahaan loyalitas atau tradisi semata.

Bagaimana caranya mengenali orang-orang yang lain daripada yang lain yang dapat membawa anda ke masa depan :
  • Mereka bukan saja mementingkan ide-ide mereka sendirimelainkan juga sasaran organisasi.
  • Mereka membuat perbedaan dalam posisi mereka yang sekarang 
  • Mereka bersedia berjuang untuk didengarkan
  • Yang lain mengikuti kepemimpinan mereka
Bagaimana caranya memberikan dorongan orang-orang yang lain daripada yang lain yang dapat membantu anda :
  • Beri mereka ruang untuk melambung tinggi
  • Tugaskan mereka sesatu yang sungguh dapat mereka rasakan memiliki
  • Dengarkan ide-ide mereka dan beri mereka waktu untuk tumbuh
  • Biarkan mereka bekerja sendiri kalau mereka mau
  • Biarkan mereka sendiri dan beri waktu untuk berkembang
5.    Kediktatoran dalam Pengambilan Keputusan
Kepemimpinan yang dictator adalah apa yang saya sebut pandangan “kerasulan” dalam pengambilan keputusan : “ saya tahu jawaba-jawabannya, karena saya telah diberikan wawasan khusus, pengetahuan dan posisi. Oleh karena sayalah yang akan menentukan arah kita, karena sayalah pemimpinnya dan sayalah yang tahu yang terbaik”. Seolah-olah kepemimpinan seperti ini lebih tahu mana kepeutusan yang baik buatnya karena ada keistimewaan dari Yang Maha Kuasa.
Hans telah merangkum Bagaimana Para Diktator suka bersikap, sebagai berikut :
  • Menumpuk keputusan
  • Mengambil keputusan sendiri, dalam kekosongan
  • Memandang kebenaran serta hikmat sebagai terutama dibidang mereka sebagai pemimpin
  • Membatasi keputusan pada sebuah kelompok
  • Mengejutkan para pekerja dengan ketetapan dari atas

6.    Pendelegasian yang disesali
Pendelegasian ini adalah soal sikap menghargai. Tanggung jawab harus disertai dengan kewenangan untuk mengerjakannya. Hans menuliskan Unsur-unsur kunci untuk pendelegasian yang baik sebagai berikut :
  • Kepercayaan kepada orang lain dan kepada siapa anda mendelegasikan
  • Kelepasan hasrat untuk mengerjakannya sendiri dengan lebih baik
  • Rileks dari obsesi bahwa itu harus dikerjakan menurut cara anda 
  • Kesabaran untuk tidak ingin mengerjakannya sendiri dengan lebih cepat
  • Visi untuk mengembangkan orang lain dengan kebebasan pendelegasian yang anda berikan
7.    Kekacauan Komunikasi- 10 Besar Kesalahan Yang Dibuat Para Pemimpin
Kesalahan yang ini termasuk kesalahan yang sangat di alami oleh para pemimpin kita. Dalam bukunya Hans mengatakan “ Janganlah pernah mengasumsikan bahwa semua orang mengetahui segalanya”. Inilah inti dari kepemimpinan. Kita takkan pernah cukup berkomunikasi dalam organisasi saja. Orang-orang sangat perlu tahu apa yang ada dalam pikiran mereka yang yang berada di pusat kepemimpinan, seandainya mereka diharapkan merasa nyaman, aman, serta tahu tentang pekerjaan mereka.

Kominikasi terutama sangat penting dalam hal-hal yang lebih besar dalam kehidupan perusahaan. Hans mengatakan “saya dorong pemimpin untuk mengutarakan maksud/tujuan mereka, sasaran-sasaran kuncinya, dan nilai-nilai intinya, serta mengkhotbahkan semuanya itu dari atap rumah. Sesungguhnya, mengkhotbahkan maksud/tujuan serta nilai-nilai inti dari sebuah organisasi adalah salah satu tugas penting seseorang pemimpin.

Membersihkan kekacauan organisasi dalam sebuah organisasi tidaklah mudah. Kalau kita membangun sebuah organisasi dari nol, itu jauh lebih mudah. Kita memulai dari nol atau berusaha lebih setia dalam membersihkan komunikasi yang kabur, ada empat bidang dasar di mana para anggota kita harus jelas, sebagai berikut :
  • Visi dan Nilai-nilai kelompok
  • Rantai Komando
  • Struktur Organisasi
  • Uraian Pekerjaan
Dan bagaiman cara mengetahui kalau organisasi anda sedang kacau ? Tanyakanlah pada diri kita sendiri seberapa banyak gejala ini terjadi :
  • Kekacauan serta kebingunan tengtang arah kelompok
  • Perdebatan atau ketidaksamaan tentang prioritas
  • Duplikasi kerja
  • Tersia-siakannya sumber daya akibat pekerjaan yang dibatalkan di tengah jalan
  • Konflik antar departemen 
  • Moral yang rendah
  • Produktivitas yang rendah
  • Sumber-sumber daya menganggur
  • Ketidaktentraman dalam bekerja
8.    Tidak Tahu Apa-apa tentang Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan sebuah organisasi adalah cara orang-orang dalam berprilaku berdasarkan nilai-nilai serta tradisi kelompok yang mereka pegang. Sehingga, apabila ada orang asing yang masuk ke dalam organisasi yang belum pernah ia masuki, maka ia akan merasakan hal-hal yang berbeda, karena budaya yang ia masuki adalah budaya yang tidak sama dengan budaya yang pernah ia masuki.hans memberikan kita contoh dalam masalah ini, kalau anda menikah, anda akan rasakan dosis yang kuat dari budaya perusahaan ketika Anda sadari bahwa keluarga pasangan Anda tidaklah seperti keluarga. Masing-masing keluarga, seperti masing-masing organisasi memiliki nilai-nilanya sendiri yang menciptakan seperangkat pola perilaku yang unik.
Dan bagaimana cara mengarahkan budaya perusahaan anda sebagai berikut :
  • Tuliskan budaya Anda sendiri. Menuliskan nilai-nilai serta keyakinan anda sendiri dan gunakan satu halaman untuk menuliskan nilai dan keyakinan anda tersebut.
  • Buatlah daftar nilai perusahaan yang telah disepakati bersama. 
  • Kembangkanlah suatu pernyataan visi bagi kelompok anda
  • Komunikasikanlah budaya Anda secara jelas kepada orang dalam maupun orang luar.
9.    Sukses tanpa pengganti
Lyle Schaller mengatakan “Dari semua kesalahan menyangkut peralihan kepemimpinan, yang paling sering terjadi ada dua : pemimpin cendrung terlalu lama bertahan dalam posisinya dan pemimpin yang terlalu lama bertahan lebih banyak merusak”.

Pemimipin yang terlalu lama bertahan ia akan merasakan bahwasanya dialah seorang yang pantas memimpin kelompok tersebut dan ini akan menimbulkan kerusakan pada kepemimpinannya. Rasa menang sendiri akan timbul dan ingin memenangkan kepemimpinan tersebut. Banyak contoh pemimpin kita yang lama bertahan tetapi pada akhirnya tidak disenangi oleh rakyatnya.
Mengapa seorang pemimpin tidak rela diambil kursi kepemimpinan ini sebagai berikut :
  • Ketentraman kerja. Apa yang harus aku kerjakan dan kemana aku harus pergi nanti ? lagipula, aku suka sama pekerjaanku, mengapa aku harus mengundurkan diri ? dengan pertanyaan seperti ini secara tidak langsung ini adalah seorang pemimpin yang tidak rela akan diambil kepemimipinannya.
  • Takut pensiun.
  • Harga diri. Kehilangan peran kepemimpinan itu sama saja dengan kehilangan akan segala kepercayaan diri serta identitas diri. Ini terutama benar bagi orang-orang yang gila kerja.
  • Kurang yakin kepada pengganti.
  • Kecintaannya pada orang-orangnya serta pekerjaannya.
10.    Tidak Fokus ke Masa Depan. - 10 Besar Kesalahan Yang Dibuat Para Pemimpin
Menciptakan visi dan arah menuju masa depan adalah salah satu tugas utama pemimpin. Sang pemimpin bertanggung jawab untuk memimpin dalam perencanaan untuk masa depan. Ia harus memimpin timnya dalam mengembangkan sasaran-sasaran organisasi, rencana-rencana, dan strategi yang mengalir dari maksud/tujuan yang jelas atau pernyataan visi.

Hans mencantumkan “Tim” dalam hal ini. Seperti yang kita lihat, orang-orang di seluruh organisasi adalah pemegang saham dalam kelompok dan menginginkan hak suara dalam perencanaan untuk masa depan. Para pemimpin yang mengelilingi sang kepala hendaknya dijadikan bagian yang terpadu dalam membentuk visi serta membuat rencan-rencana.

Dalam hal ini Hans memberikan kita sebuah nasihat-nasihat konkrit untuk masa depan :
  • Luangkanlah waktu untuk merenungkan masa depan
  • Adakalah pemeriksaan misi. Langkah pertama dalam arah yang benar adalah pemahaman yang sehat akan posisi anda yang sekarang. Luangkanlah waktu anda untuk menanyakan kepada orang dalam maupun orang luar, bagaimana menurut mereka kekuatan maupun kelemahan organisaasi anda. 
  • Kembangkan pernyataan visi yang baru. 
  • Berkumpullah dan tetapkanlah sasaran-sasaran strategi jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Berkonsentrasilah dan lenyapkanlah
  • Bacalah semua
  • Upayakan dan harapkanlah yang besar.

Tulisan diambil dari sebuah buku 10 Besar Kesalahan Yang Dibuat Para Pemimpin karya HANS FINZEL  , bukunya sangat bagus untuk dibaca silahkan beli ditoko buku terdekat

Senin, 20 Mei 2013

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Setidaknya terdapat beberapa pendekatan dari perspektif sosiologi yang dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam bidang pendidikan. Di antaranya seperti yang disampaikan oleh Abu Ahmadi dalam bukunya ‘Sosiologi Pendidikan’ yaitu pendekatan individu, sosial, interaksi dan teori medan.

A.    Pendekatan Individu (The Individual Approach)
Dalam pendekatan individu titik penekanannya adalah tingkah laku individu. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi pendekatan individu ini yakni faktor internal yang meliputi faktor-faktor biologis dan faktor eksternal yang meliputi faktor-faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Dalam pendekatan individual ini titik tekannya adalah faktor-faktor biologis yang menguasai tingkah laku individu daripada faktor-faktor psikologis, namun kedua faktor ini tetaplah faktor primernya sedangkan faktor lingkungan sekitar fisik dan lingkungan sosial merupakan faktor sekunder. Hal ini dikarenakan pendekatan individu berasumsi bahwa individu adalah primer dan masyarakat adalah sekunder.[1]
1.      Faktor Biologis Pada Tingkah Laku Manusia
Perbedaan antara faktor biologis dan psikologis pada tingkah laku manusia adalah pada faktor biologis manusia dipandang sebagai organisme yang murni dan sederhana, sedangkan pada faktor psikologis manusia dipandang sebagai organisme yang cerdas dan mempunyai kecerdasan (inteligen). Kemudian yang menjadi problem terbesar pada biologi adalah usaha untuk menemukan elemen-elemen tingkah laku mana yang dapat diwariskan secara biologis dan elemen-elemen tingkah laku mana yang disebabkan oleh lingkungan sekitar dan apakah elemen tingkah laku inheritas (keturunan biologis/ hereditas) itu dapat diubah atau tidak?, kalau dapat diubah sejauh mana perubahan dapat terjadi?
2.      Faktor Psikologis Pada Tingkah Laku Manusia
Sebenarnya perbedaan antara faktor psikologis dan biologis tidak begitu ekstrim, tajam dan statis. Seiring dengan kemajuan-kemajuan penelitian ilmiah maka dapat diketahui bahwa sebenarnya hubungan psikologi dan biologi sifatnya timbal-balik, bahkan justru keduanya saling melengkapi di dalam mempelajari tingkah laku manusia. Bukti dari ini adalah munculnya penelitian-penelitian psikologi mengenai konsep insting (instinct).
Singkatnya dapat disimpulkan bahwa pendekatan individu belumlah lengkap untuk menerangkan semua gejala tingkah laku manusia mengingat bahwa individu-individu adalah hidup dengan dan dalam masyarakat. Jadi faktor masyarakat itupun harus diakui peranannya sebagai pembentuk tingkah laku anggota masyarakatnya.
B.     Pendekatan Sosial (The Societal Approach)
Titik tekan pendekatan ini adalah masyarakat dengan berbagai lembaga, kelompok, organisasi dan aktivitasnya. Secara kongkrit pendekatan sosial ini membahas aspek-aspek atau komponen dari kebudayaan manusia, seperti keluarga, tradisi, adat-istiadat, dan sebagainya. Jadi segala sesuatu yang dianggap produk bersama adalah milik bersama atau milik masyarakat. Jadi jelas di sini yang menjadi gejala primer adalah kelompok masyarakat, sedangkan individu merupakan gejala sekunder saja.
Secara ekstrim, pendekatan sosial ini berasumsi bahwa tingkah laku individu-individunya secara mutlak ditentukan oleh masyarakat dan kebudayaan masyarakat, sehingga individualitas tenggelam di dalam sosialtas manusia. Tingkah laku yang demikian ini dapat ditemukan dalam masyarakat yang benar-benar homogen yang kuat tradisi dan tata caranya. Sehingga inidividu-individu yang menyimpang dari pola tingkah laku masyarakat dianggap abnormal dan pasti dikeluarkan dari masyarakatnya.
Kalau diperhatikan secara seksama, prinsip dari pendekatan sosial ini tak dapat disangkal kebenarannya, tetapi secara ekstrem dan absolut, pendekatan sosial ini menunjukkan kelemahan-kelemahannya, sebab betapapun homogennya dan kuatnya tata cara hidup masyarakat di situ masih juga didapati perilaku individualitas pada anggota masyarakat. Mengapa demikian? Karena setiap individu mempunyai watak dan kepribadiannya masing-masing. Bahkan tidak jarang keseragaman tingkah laku pada masyarakat dianggap sebagai paksaan yang membelenggu kreatifitas individu tersebut. Karena pada dasarnya pola tingkah laku individu manusia selalu didapati sifat-sifat kreatif dan dinamis.
C.     Pendekatan Interaksi (The Interaction Approach)
Di dalam pendekatan interaksi ini perhatiannya adalah penggabungan dari pendekatan individu dan pendekatan sosial melalui interaksi. Sebab pada kenyataannya menurut pendekatan interaksi ini, individu dan masyarakat itu saling mempengaruhi dan memiliki hubungan timbal balik. Jadi antara individu dan masyarakat itu mempunyai daya kekuatan yang saling membentuk dan saling menyempurnakan.[7]
Kesimpulannya pendekatan ini ingin menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkah laku manusia harus dilihat dari individu dan masyarakat. Jadi sosiologi pendidikan tidak semata-mata hanya mempelajari individu atau masyarakat saja tetapi harus kedua-duanya.
D.    Teori Medan (field theory)
Teori medan adalah teori yang diperkenalkan oleh Dr. Kurt Lewin dari bidang psikologi yang kemudian dikembangkan oleh J.F Brown dalam psikologi sosial. Inti dari teori medan adalah meneliti struktur medan hidup (life space) beserta pribadi (Person) dan medan sosial (life space sosial) nya. Medan hidup ini merupakan kondisi-kondisi, syarat-syarat dan situasi-situasi kongkrit yang menyertai gerak individu pribadi tadi. Obyeknya adalah organisme manusia. Cara bekerjanya teori medan itu mempergunakan metode hipotetis- deduktif. Ciri khas lain dari teori medan adalah menggunakan bahasa genotype. Dan lagi bahwa dalam teori medan digunakanlah konsep-konsep dan gambar-gambar mathematis.
KESIMPULAN
Jadi dari apa yang sudah dipaparkan di atas dapat kita lihat bahwa setidaknya ada empat pendekatan sosiologis yang dapat digunakan dalam menganalisis masalah-masalah pendidikan yaitu, pendekatan individu, sosial, interaksi dan teori medan. Namun perlu kita sadari juga bahwa semua pendekatan ini tidak bisa berdiri sendiri sehingga dibutuhkan semua pendekatan untuk menghasilkan analisis yang lebih empiris dan sempurna.
REFERENSI
Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan, Jakarta, 2007.
sumb3r:
http://proletargameover.blogspot.com/2012/10/pendekatan-pendekatan-dalam-sosiologi.html

Sabtu, 18 Mei 2013

Beton Tidak Boleh Retak?


 Beton Tidak Boleh Retak?Beton retak cukup sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Banyak yang menyikapinya secara buru-buru bahwa  beton tersebut harus diperbaiki karena struktur beton telah mengalami kegagalan. Contoh pada proyek Perkantoran dimana Pembeli membeli space kantor yang belum dipasang plafond gypsum. Lalu, ketika melihat balok ada yang retak, Pembeli komplain. Kontraktor diminta untuk memperbaikinya. Salah siapa?
Beton Bertulang
Beton sangat banyak dipakai dalam proyek konstruksi. Bahan beton diperoleh dengan cara mencampurkan semen, air, dan aggregat plus bahan aditif dalam perbandingan tertentu. Segera telah diaduk, beton segar mulai mengeras. Semakin lama semakin keras mendekati kekuatan batu. Pedoman kekuatan beton adalah kekuatan saat mencapai umur 28 hari. Berikut disajikan tampang beton setelah mengeras.
 Beton Tidak Boleh Retak?
Beton memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Memiliki kuat tekan sangat tinggi.
  2. Karakter beton memiliki kuat tarik rendah yang menyebabkan beton gampang mengalami retak pada daerah tarik.
  3. Beton mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
  4. Beton mengalami kembang-susut bila terjadi perubahan suhu
  5. Beton bersifat getas
Kemampuan kuat tekan beton pada umur 28 hari berkisar fc’= 10 – 65 MPa. Di pasaran lebih sering dijumpai mutu beton fc’ = 10 – 45 MPa atau K125 – K500. Angka tersebut menunjukkan nilai kekuatan tekan beton. Sebagai gambaran untuk kekuatan tekan beton untuk K125 adalah kubus beton 15×15 cm sanggup menahan beban sekitar 28 Ton.
Kuat tarik beton berkorelasi dengan kuat tekannya atau dapat merupakan fungsi dari kuat tekannya. Maksudnya, jika kuat tekan beton tinggi, maka kuat tarik beton juga tinggi. Kuat tarik beton berada jauh di bawah kuat tekannya. Suatu rumus pendekatan untuk menentukan kuat tarik beton yaitu = 0.57 x √ fc’ (untuk beton normal).
Pada kenyataannya beton dalam struktur beton bangunan sipil, memikul tarik yang  cukup besar Sehingga diperlukan perkuatan / material lain agar beton mampu memikul beban terutama beban tarik tersebut. Besi tulangan merupakan material yang memiliki kuat tarik yang tinggi. Sifat ini kemudian dimanfaatkan untuk mengatasi rendahnya kekuatan tarik beton. Sehingga apabila digunakan bersama-sama, maka menjadi struktur beton bertulang ( reinforced concrete ) yang kemudian memiliki kemampuan tekan dan tarik yang tinggi.
Perkembangan Beban Bangunan vs Kondisi Struktur Beton Bertulang
Pada beban kecil dimana gaya tarik yang terjadi belum melewati batas tarik beton,  analisis gaya-gaya yang terjadi adalah seperti gambar berikut:
 Beton Tidak Boleh Retak?
Beton tarik (sisi bawah di tengah balok) masih mampu menahan beban tarik yang ada. Sehingga masih diperhitungkan dalam mendukung beban yang terjadi. Kondisi ini umumnya terjadi pada balok bentang pendek dan atau dengan tinggi balok cukup besar.
Beban yang dipikul oleh struktur beton mulai diterima sejak bekisting dilepas. Beban yang dipikul saat itu belum mencapai beban rencana karena beban yang dipikul hanya beban sendiri dan beban pelaksanaan di atasnya. Kecilnya beban pada saat bongkar bekisting berarti beban tarik yang dipikulpun masih relatif kecil. Walaupun beban yang dipikul masih kecil, tidak berarti masih dalam batas kekuatan tarik beton.
Dalam praktik perhitungan pembongkaran bekisting, acuan batas  kekuatan yang digunakan adalah kekuatan / kapasitas dukung beton bertulang bukan kekuatan batas tarik beton. Kadang diberikan faktor aman tertentu. Tidak mungkin untuk menjadikan batas kekuatan tarik beton dalam pembongkaran bekisting. Ini berarti kemungkinan beton sisi tarik  akan mengalami retak.
Pada saat struktur beton telah selesai secara keseluruhan dan pekerjaan finishing mulai dikerjakan bahkan bangunan telah mulai beroperasi, maka berarti beban struktur semakin besar bahkan mencapai beban yang direncanakan. Kondisi beton pada saat ini memiliki kemungkinan yang semakin besar untuk mengalami keretakan dibanding pada saat bongkar bekisting.
 Beton Tidak Boleh Retak?
Pada gambar di atas adalah kondisi struktur beton bertulang mengalami beban besar atau sudah mencapai beban rencana. Pada gambar paling kanan terlihat beton bawah (bagian tarik) sudah tak diperhitungkan lagi. Baja tulangan bawah yang diperhitungkan untuk menahan gaya tarik. Perhitungan kapasitas momennya adalah M=C x jd = T x Jd. Simpelnya perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan kopel gaya tekan beton (C) dan tulangan bawah (T). Beton bagian bawah (sampai pada batas garis netral / garis putus-putus) tidak diperhitungkan lagi.
Keretakan Beton = Gagal Struktur?
Pada saat terjadi keretakan, besi tulangan pada daerah tarik tersebut mulai mengambil alih secara penuh beban tarik yang terjadi. Artinya beton daerah tarik sudah tidak memikul beban tarik. Beban tarik dialihkan ke besi tulangan. Secara struktural kondisi ini memang dirancang seperti itu dan kekuatan struktur masih dapat dipertanggung jawabkan. Beton yang retak saat beban mulai bertambah sama sekali tidak berarti ada kegagalan struktur.
Lokasi retakan yang terjadi saat beban mulai membesar adalah pada daerah tumpuan  / ujung balok sisi atas dan tengah bentang di sisi bawah. Pengalaman saya, retak yang terjadi hanya 1-2 retakan di satu tempat observasi. Dimana tebalnya juga tidak besar. Bahkan seringkali hanya retak rambut. Keretakan seperti ini mestinya tidak perlu diperbaiki sama sekali. Ini kondisi yang alamiah terjadi dan memang perhitungannya sudah memperhitungkan retak itu akan terjadi.
Lain soalnya jika retak yang terjadi cukup banyak untuk satu lokasi observasi dengan lebar retak yang cukup besar dan retak mulai merembet ke lokasi lain selain di tumpuan dan tengah bentang. Ini ciri-ciri struktur beton mulai tidak mampu memikul beban yang ada.
Siapa yang bertanggung jawab?
Jika retak beton yang terjadi masih wajar, maka tidak perlu diperbaiki. Tidak perlu ada yang bertanggung jawab. Tidak perlu juga untuk khawatir, karena perhitungan struktur beton memang sudah tidak memperhitungkan beton yang mengalami retak. Namun jika retak yang terjadi cukup parah, perlu dilakukan penelitian yang lebih rinci yang melingkupi perhitungan struktur sesuai kondisi lapangan. Di samping itu perlu pula untuk melihat kembali kronologis pelaksanaan struktur. Jangan buru-buru menyalahkan salah satu pihak. Lakukanlah kajian yang lebih teliti.