DEFINISI MASALAH SOSIAL, EKSKLUSI SOSIAL dan FAKTOR
PENYEBAB MASALAH SOSIAL
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajara 1 ini, Ananda mampu menjelaskan Pengertian masalah sosial, eksklusi sosial dan faktor penyebab masalah sosial.
Uraian Materi
Ananda sekalian, kalian sering mendengar kata “masalah”. Ananda pasti juga pernah mengalami masalah. Ketika kalian mendapatkan masalah, sesegera mungkin kalian akan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut karena pada hakekatnya masalah adalah sesuatu yang tidak kita inginkan dan harus diselesaikan.
Masalah sosial ialah sesuatu hal yang timbul di masyarakat dan harus dicari solusi permasalahannya. Permasalahan yang timbul di masyarakat begitu kompleks dan muncul di berbagai sektor kehidupan bermasyarakat. Apa sih permasalahan sosial dan eksklusi sosial itu? Kita lihat definisi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli di bawah ini. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Vincent Parillo Parillo dalam Soetomo (2013), menyatakan bahwa pengertian masalah sosial mengandung empat komponen sebagai berikut:
- Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu. Suatu kondisi yang dianggap sebagai masalah sosial, namun hanya terjadi dalam waktu singkat dan menghilangkan bukan termasuk masalah sosial.
- Apabila dirasakan dapat menyebabkan kerugian fisik atau nonfisik, baik pada individu maupun masyarakat.
- Merupakan suatu pelanggaran terhadap nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat.
- Dapat menimbulkan kebutuhan akan pemecahan.
Menurut Soetomo masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Menurut Lesli, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
Jadi ananda bisa menyimpulkan pengertian dari masalah sosial yaitu suatu kondisi yang tidak diinginkan yang tidak sesuai dengan unsur-unsur budaya serta membahayakan kehidupan kelompok sosial sehingga perlu diatasi.
Nah kemudian apa sih pengertian dari eksklusi sosial?
Eksklusi sosial juga disebut marginalisasi sosial yaitu tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran masyarakat. Eksklusi sosial mengacu pada cara-cara di mana individu dapat terputus dari keterlibatan penuh dalam masyarakat yang lebih luas. Misalnya, orang-orang yang tinggal di perumahan yang bobrok, dengan sekolah-sekolah miskin dan sedikit kesempatan bekerja di daerah itu, dapat secara efektif mengalami penolakan dari kesempatan untuk memperbaiki diri yang dimiliki kebanyakan orang di masyarakat.
Faktor penyebab masalah sosial.
Nah Ananda, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial di masyarakat antara lain :
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab masalah sosial, ketidak mampuan individu atau kelompok untuk mencukupi kebutuhan hidupnya secara layak khususnya secara materi. Masalah ekonomi adalah masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam hal ini kehadiran pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi sangat diharapkan.
Sebenarnya masalah ekonomi tidak hanya dipandang suatu kondisi kekurangan dalam mencukupi kebutuhan secara ekonomi tetapi juga dalam pengaturan, distribusi dan produksi mempengaruhi kondisi ekonomi bangsa yang pada akhirnya akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata.
Contoh faktor ekonomi menjadi masalah sosial yaitu kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial, pengangguran, dan lain-lain.
b. Faktor Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial pada pola masyarakat yang heterogen atau multikultural. Contoh kenakalan remaja, konflik antarsuku, diskriminasi, gender, pernikahan dini, dan Perceraian, eksploitasi lingkungan dan lain-lain.
Kebudayaan yang semakin berkembang akan mempunyai peran terhadap timbulnya masalah sosial. Kebiasaan suka menerabas, tidak berperilaku disiplin dan tidak taat aturan menjadikan tumbuhnya kebiasaan yang mendarah daging dan pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak kita harapkan.
Lunturnya rasa menghargai, menghormati orang lain , kepekaan lingkungan menjadikan masyarakat cenderung apatis atau tidak peduli dengan keadaan lingkungan sekitar.
Dalam mengurus sesuatu misalnya, akan lebih suka potong kompas dan mengabaikan proses/prosedur yang seharusnya. Maka merebaklah praktik-praktik percaloan, suap, dan rendahnya budaya antre. Kemudian kebiasaanmembuang sampah misalnya, kita sering melihat di jalan, di angkutan umum atau kendaraan pribadi, pengendara membuang sampah sembarangan dengan melempar sampah dari kendaraan mereka. Sekecil apapun sampah ketika terakumulasi dengan jangka waktu yang panjang maka akan menimbulkan maslah besar. Selokan akan tersumbat, pendangkalan sungai, polusi tanah, dsb. Hal itu menyebabkan efek yang akan menyebabkan bencana seperti banjir, polusi, dan juga kerusakan ekosistem alam.
c. Faktor Biologis
Penyebab masalah sosial yang selanjutnya adalah faktor biologis. Masalahini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuain keadaan lingkungan yangberpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat,seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru (HIV-AIDS,COVID-19), dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkanmasalah sosial jika penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah.Kurang gizi juga merupakan masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ini.
d. Faktor Psikologis
Faktor ini berhubungan dengan masalah pola pikir suatu masyarakat ataup ribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial yangada. Seperti aliran sesat dan pemahaman lainnya yang menyimpang dari ajaran agama yang jika diamati secara detail sangat tidak masuk akal.
Misalnya aliran Ahmadyiah, aliran yang menyimpang dari ajaran agama, munculnya raja-raja palsu, dll. Masalah sosial yang satu ini tidak mudah menanganinya karena menyangkut soal keyakinan, sehingga butuh penanganan secara berkesinambungan dengan pendekatanpendekatan yang bijak. Contoh lain yang termasuk masalah faktor psikologis yaitu gerakan separatis anti pemerintah, penyimpangan seksual adanya LGBT.
0 komentar:
Posting Komentar