Pranata Sosial
Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya bahwa ia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari orang lain. Terkadang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bergesekan dengan orang/ pihak lainnya, hal ini karena orang lain juga sedang memenuhi kebutuhannya. Dari kondisi tersebut maka membuat masyarakat membentuk suatu sistem pengaturan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bentuk pranata sosial supaya terdapat kelangsungan hidup sosial. Pada bab ini saya dan teman-teman akan belajar mengenai berbagai hal yang tentunya berkaitan dengan interaksi sosial antara lain : pengertian hubungan sosial, beragam bentuk hubungan sosial, perbedaan antara kompetisi dengan konflik, contoh penyimpangan dalam masyarakat.
Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
Istilah lain dari hubungan sosial adalah interaksi sosial. Pengertian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi karena sebagai akibat dari tindakan antar individu secara timbal balik. Adanya tindakan (aksi dan adanya tanggapan (rekasi) antara 2 pihak merupakan hal menjadikan terjadinya timbal balik tersebut.
Tindakan atau perbuatan adalah sebagai syarat yang mutlak terjadinya hubungan timbal balik atau interaksi sosial. Pembagian bentuk-bentuk hubungan sosial dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Hubungan sosial positif sering juga disebut proses asosiatif atau integratif. Pengertian hubungan sosial positif adalah hubungan sosial yang mempunyai sifat menyatukan. Hubungan sosial positif ini dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 macam, antara lain: kooperasi, asimilasi, dan konsensus.
2. Hubungan sosial negatif sering disebut juga sebagai proses disasosiatif atau disintegratif (memisahkan). Pengertian hubungan sosial negatif adalah mempunyai sifat yang memecah belah atau menghancurkan. Hubungan sosial negatif ini dapat kita kelompokkan lagi menjadi 2 macam yaitu kompetisi (persaingan) dan konflik (pertentangan).
Asosiatif
a. Kooperasi. Pengertian Kooperasi adalah suatu proses sosial yang berbentuk kerja sama. Pembagian kooperasi berdasarkan perbedaan sikap kelompok dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1). kerja sama primer, 2). kerja sama sekunder, 3). kerja sama tersier (akomodsi)
1) Kerja sama primer. Pada kerjasama primer ini antara individu dan kelompok dilebur menjadi satu, kelompok berisi semua kehidupan individu dan masing-masing bekerja dalam rangkka untuk kepentingan semua anggota dalam kelompok tersebut.Kehidupan rutin dalam pondok pesantren.Kehidupan keluarga dalam masyarakat yang masih primitif.Gotong-royong bangsa Indonesia.2) Kerja sama sekunder. Pada kerja sama sekunder ini telah mulai ada spesialisasi dan untuk masing-masing individu hanya membaktikan sebagian hidupnya untuk kelompok yang dipersatukan tersebut. Orang lebih memilih sikap yang individualis dan kesejahteraan kelompok tidak lagi menjadi pertimbangan yang utama, seperti halnya dalam kerja sama primer. Kerjasma sekunder ini adalah merupakan ciri dari masyarakat modern. Secara formal individu akan saling tolong menolong dan melakukan kerjasama, namun kerjasama dan pertolongan tersebut karena adanya imbalan/ upah.3) Kerja sama tersier (akomodasi). Pada kerjasama tersier ini yang menjadi dasar kerja sama adalah konflik, sehingga dengan demikian organisasi yang ada sangat longgar dan lebih mudah untuk terjadinya perpecahan. Akomodasi bias pecah (bubar), jika alat bersama tersebut tidak lagi menguntungkan untuk masing-masing anggota dalam rangka mencapai tujuan.Hubungan antara buruh dengan pimpinan perusahaan.Hubungan antara dua partai dalam usaha melawan partai
b. Asimilasi. Pengertian asimilasi adalah suatu proses meleburnya bermacam kebudayaan yang menjadi satu kesatuan yang homogen. Dapat juga dikatakan bahwa asimilasi ialah merupakan proses bergabungnya antara 2 atau lebih budaya yang berbeda, kemudian lebur dan muncul suatu budaya yang baru yang merupakan perpaduan antara budaya yang melebur tersebut. Sebagai contoh proses asimilasi adalah kebudayaan nasional Indonesia yang sekarang ini adalah terbentuk dari kebudayaan Indonesia purba yang sudah memperoleh pengaruh dari beberapa kebudayaan (Hindu-Buddha, Islam,
dan Barat).
c. Konsensus. Pengertian konsesus adalah suatu proses sosial yang terjadi dengan adanya suatu kesepakatan atau suatu persetujuan dalam memilih atau mempertahankan sesuatu. Contoh konsensus adalah mengenai konsensus nasional mengenai Pancasila dan UUD 1945, yang mana keduanya diakui dan dijadikan sebagai landasan utama untuk berbangsa dan bernegara.
Disosiatif
a. Kompetisi atau persaingan. Pengertian kompetisi adalah proses sosial yang terjadi dalam keadaan damai, namun para pihak yang terait saling berjuang dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu masing-masing. Sebagai contoh kompetisi adalah penjual yang melakukan persaingan supaya menarik pembeli yang dilakukan dengan bemacam cara misalnya dengan pemberian diskon, obral, undian berhadiah dan lain sebagainya. Contoh lainnya adalah para pelajar yang melakukan persaingan untuk mendapatkan peringkat terbaik di kelasanya/ sekolahnya.
b. Konflik atau pertentangan. Pengertian konflik adalah suatu proses sosial yang terjadi di mana terdapat dua pihak yang saling beringinan untuk menghancurkan antara yang satu dengan dengan yang lainnya. Konflik yang hebat/ dahsyat bisa menimbulkan terjadinya peperangan. Sebagai contoh konflik adalah pertentangan antara dua kelompok pemuda, pertentangan antara antara buruh dengan majikannya.
Jenis-jenis proses sosial
Penggolongan interaksi sosial bisa dibagi menjadi 3 jenis antara lain: a). Interaksi antara individu dengan individu, b). Interaksi antara kelompok dan kelompok, c). Interaksi antara individu dan kelompok.
a). Interaksi antara individu dengan individu. Pada jenis interaksi sosial ini dapat terlihat secara jelas, namun dapat juga tidak. pada waktu 2 individu bertemu maka interaksi sosial sudah dimulai karena di situ telah terjadi aksi dan rekasi.
b). Interaksi antara kelompok dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini orang-orang berbicara dengan atas nama kelompok sebagai satu kesatuan, tidak lagi sebagai individu/ pribadi masing-masing
c). Interaksi antara individu dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini akan lebih terlihat menyolok jika terjadi suatu benturan antara kepentingan perseorangan/ individu dengan kepentingan kelompok.
Ciri-ciri hubungan sosial (interaksi sosial) antara lain sebagai berikut:
- Terdapat pelaku yang jumlahnya lebih satu orang.
- Terdapat komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
- Terdapat dimensi waktu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.
- Terdapat tujuan-tujuan tertentu, terlepas sama atau tidak dengan tujuan yang diperkirakan oleh pengamat.
Berlangsungnya interaksi sosial atau suatu hubungan di dasarkan pada faktor berikut ini imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor tersebut bisa bergerak secara sendiri-sendiri, terpisah, atau bisa juga saling berkaitan anta yang satu dengan yang lainnya.
Keterangan dari faktor tersebut adalah sebagai berikut
a. Imitasi. Pengertian imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku dari orang lain. Dampak yang dihasilkan dari proses imitasi dapat bersifat positif dan bisa juga bersifat negatif. Hal tersebut akan sangat tergantung pada tokoh yang ditirunya/ dicontohnya. Sebenarnya imitasi bisa menyebabkan lemahnya tingkat kreativitas karena orang yang melakukan imitasi hanya meniru, mengikuti perintah atau kehendak orang lain. Contoh proses imitasi : Balita yang menirukan gaya dari orang tuanya. Atau bisa juga seseorang yang meniru tokoh yang diidolakannya.
b. Sugesti. Pengertian sugesti adalah suatu cara pemberian pengaruh atau (pandangan) kepada orang lain dengan menggunakan cara tertentu, sehingga orang yang bersangkutan akan mengikuti terhadap apa yang dianjurkannya tanpa berpikir panjang. Terkadang dalam proses sugesti bagi penerima sugesti lebih banyak menggunakan emosional dari pada menggunakan akalnya. Terlebih lagi jika yang memberi sugesti tersebut adalah orang yang lebih tua, lebih berwibawa, dan lebih berpengalaman. Contoh sugesti yaitu larangan kepala suku kepada masyarakatnya supaya tidak menebang pohon yang dianggap keramat, dll.
c. Identifikasi. Pengertian identifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama seperti dengan orang lain. Pada identifikasi ini lebih dalam lagi jika kita bandingkan dengan imitasi. Bagi orang yang melakukan identifikasi benar-benar mengenal tokoh yang menjadi idolanya, dan sangat menjiwainya. Sehingga dari situ segala pandangan, sikap, keyakinan dan juga kaidah-kaidah lainnya sama dengan idolanya. Sebagai contoh identifikasi adalah seseorang yang memakai baju seperti artis yang diidolakannya, bahkan untuk berperilaku dalam kesehariannya.
d. Simpati. Pengertian simpati adalah merupakan suatu perasaan tertarik yang muncul dari dalam diri individu dan menjadikannya merasa seolah-olah ia berada di dalam keadaan orang lain. Sebagai contoh simpati Melihat orang yang menderita sehingga muncul perasaan kasihan (iba). Terdapat kemiripan antara simpati dan identifikasi yaitu kecenderungan untuk menempatkan diri pada orang lain. Perbedaannya hanya dalam simpati, perasaan mempunyai peranan yang sangat penting, meskipun dorongan utama adalah ingin memahami pihak lain tanpa pandang status dan kedudukannya.
e. Empati. Pengertian empati adalah mirip dengan simpati, hanya saja pada empati tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja namun dibarengi oleh perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Sedangkan untuk identifikasi didorong oleh adanya rasa ingin sama persis dengan tokoh yang diidolakannya sebab kelebihan atau kemampuan tertentu yang layak untuk ditiru.
Supaya dalam masyarakat terwujud keselarasan sosial, kita perlu untuk menentukan sikap-sikap seperti yang berikut ini:
a. Menghargai dan menghargai pendapat dari orang lain, meskipun diri kita tidak setuju dengan pendapat orang lain tersebut.
b. Saling menghormati antar anggota masyarakat, terutama kepada yang lebih tua, dan yang lebih tua menyayangi yang lebih muda.
c. Mengembangkan dan mempertahankan sikap gotong royong antar warga sebagai bentuk dari kebersamaan.
d. Memenuhi kewajiban sebagai warga negara atau sebagai warga masyarakat.
e. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kepentingan kelompok atau kepentingan golongannya.
f. Bersikap yang wajar (tidak terlalu usil dengan urusannya orang lain), namun jangan terlalu cuek/ masa bodoh.
g. Dalam setiap kegiatan yang ada dalam masyarakat yang bersifat positif diusahakan ikut serta berperan.
Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
Proses belajar mausia terjadi secara terus menerus mulai saat kecil (anak), remaja hingga mencapai usia dewasa.
PRANATA SOSIAL
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL adalah kumpulan atau sistem norma yang dipakai untuk mengatur tindakan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian sistem norma adalah sejumlah aturan sosial atau patokan perilaku yang pantas, dan merupakan kesepakatan dari seluruh anggota masyarakat yang dipakai sebagai pedoman dalam rangka untuk mengatur kehidupan sesama. Pengertian kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar dari manusia secara biologis maupun secara ekonomi. Maksud secara biologi di sini adalah kebutuhan manusia dalam upaya untuk mempertahankan kehidupannya misalnya makan, minum, bernapas, dll. Sedangkan secara ekonomis adalah sandang, pangan dan papan.
Istilah pranata sosial sangat berkaitan erat dengan lembaga (institusi) walaupun keduanya memiliki arti yang berlainan. Kedua istilah itu berakar dari satu dari bahasa latin instituere yang artinya adalah “pendirian” atau apa yang didirikan. Institutio kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan
dua istilah yang berbeda yaitu institusi (pranata) dan institute (lembaga). Pengertian institusi adalah sistem norma atau aturan, sedangkan pengertian isntitute adalah wujud nyata dari norma-norma tersebut.
Syarat-syarat pranata
Suatu sistem kegiatan kemasyarakatan bisa dikatakan pranata jika dapat memenuhi syarat-syarat. Adapun syarat pranata sosial adalah seperti yang berikut ini:
Terdapat tata kelakuan baku yang berwujud norma-norma dan juga adat istiadat baik itu yang secara tertulis maupun yang tidak tertulis.
Terdapat kelompok manusia yang melakukan kegiatan secara bersama-sama dan saling berhubungan menurut sistem norma tersebut.
Terdapat pusat kegiatan yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang disadari dan juga dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan
Macam-macam pranata sosial
a. Pranata agama. Pengertian pranata agama adlah pranata yang berfungsi untuk mengatur hubungan antara individu dengan Tuhan Yang Maha Esa termasuk di dalamnya hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam lingkup kehidupan beragama. Pada pranata agama akan terjadi perbedaan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Namun pada prinsipnya akan mengarahkan perilaku manusia dalam mencapai kebahagian hidup baik di dunia maupun di akhirat. Untuk aturan yang lebih lanjut tentang pranata masingmasing agama diatur dengan hukum agama masing-masing agama masing-masing penganutnya.
b. Pranata politik. Dalam rangka untuk mengatur hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu di dalam bidnag politik maka dibutuhkan pranata politik. Adapun pengertian politik adalah segala aktivitas manusia baik yang dilakukan secara individu maupun yang lakukan secara kelompok dalam rangka untuk memperoleh, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan. Sedangkan organisasinya kita mengenalnya sebagai partai politik
c. Pranata ekonomi. Pada pranata ekonomi tidak cuma mengatur mengenai hubungan-hubungan yang berkaitan dengan bagaimana memproduksi barang, mendistribusikan barang dan mengonsumsi barang saja . Untuk pranata ekonomi akan memberikan perlindungan terhadap para pihak yang lemah misalnya saja perlindungan kepada para konsumen yang cenderung dilanggar haknya oleh para pedagang tertentu dan oleh produsen tertentu.
Baca juga mengenai kegiatan pokok ekonomi
d. Pranata pendidikan. Pada pranata pendidikan mengatur pelaksanaan terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan oleh para orang tua bagi putra/ putrinya. Dalam rangka melaksanakan pranata pendidikan di Indonesia maka pelaksanaannya didasarkan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003.
e. Pranata keluarga. Pada pranata keluarga ditujukan mengatur mengenai hubungan-hubungan antara individu di dalam suatu keluarga. Pranata keluarga lebih mendasarkan pada adat kebiasaan, norma kesusilaan, dan norma kesopanan yang membuahkan sistem pengaturan hubungan antara individu dalam suatu keluarga.
Adapun tingkatan proses dipatuhinya suatu pranata yaitu:
1) Terbentuknya tatacara (usage)
Adalah suatu perilaku tertentu yang secara tidak sadar telah
disepakati dalam masyarakat terhadap suatu perbuatan yang tertentu. Sebagai contohnya : cara memakai baju, cara menuang minuman, dsb.
2) Terbentuknya kebiasaan (folkways)
Adalah suatu tata kelakuan yang sifatnya lebih mengikat terhadap anggota masyarakat dan lebih dipatuhi, oleh karena jika terjadi penyimpangan terhadapnya maka akan dimarahi oleh para leluhurnya. Kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap apa yang sama, sebagai bukti bahwa orang yang bersangkutan suka perbuatan tersebut.
3) Terbentuknya tata kelakuan (mores)
Adalah suatu sekelompok aktivitas yang betul-betil sudah menjadi pedoman yang berlaku pada suatu masyarakat. Tata kelakuan dijadikan pedoman dalam berperilaku yang dianggap paling benar yang dimiliki, dipakai, dan juga dipertahankan oleh suatu masyarakat.
4) Adat-istiadat (custom)
0 komentar:
Posting Komentar